SOLOPOS.COM - Ketua Kelompok Tani Dukuh Gombang, Sawit, Boyolali, Gunawan, menunjukkan lubang tikus yang menyerang sawah di wilayahnya, Rabu (28/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali mencatat total ada 57 hektare sawah di seluruh wilayah kabupaten tersebut yang diserang hama tikus pada musim tanam padi kali ini. Serangan tikus di puluhan hektare lahan itu tersebar di dua kecamatan yaitu Sawit dan Nogosari.

Kepala Dinas Pertanian Boyolali, Joko Suhartono, menyebut serangan hama tikus terjadi di lima desa wilayah Kecamatan Sawit dan tiga desa di Kecamatan Nogosari. “Total [yang sudah terserang] ada 57 hektare, dan 254 hektare lainnya kategori waspada,” ujar dia kepada Solopos.com, Rabu (28/2/2024).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia menyebut serangan terluas ada di Kecamatan Sawit yaitu 44 hektare, sedangkan sisanya yaitu 13 hektare berada di Kecamatan Nogosari. Selanjutnya, Joko menjelaskan yang dimaksud lahan waspada adalah lahan yang berpotensi diserang hama jika tidak ada upaya pengendalian.

Sebaran 254 hektare lahan waspada itu ada di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo seluas 22 hektare. Lalu di Desa Gombang, Kateguhan, Bendosari, Jatirejo, dan Manjung, Kecamatan Sawit seluas 181 hektare.

Selanjutnya Desa Guli, Sembungan, dan Jeron, Kecamatan Nogosari seluas 51 hektare. “Upaya yang dilakukan Dispertan bersama petani yaitu melalui gerakan pengendalian atau gerdal. Gerakan dilakukan dengan bantuan rodentisida dari Dispertan,” kata Joko.

Ia juga menyebut pada Jumat (1/3/2024) akan ada gerakan pengendalian massal di Desa Gombang, Manjung, dan Keteguhan berupa pembersihan atau sanitasi lingkungan, pemasangan umpan beracun rodentisida, dan pengasapan.

“Pada 2024 ini ada bantuan rumah buruh hantu atau rubuhan. Gunanya untuk konservasi musuh alami tikus. Bagi petani yang lahannya mengalami serangan di atas 80% dan ikut Asuransi Usaha Tani Padi bisa mengajukan klaim asuransi,” kata Joko.

Sebelumnya, Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sawit, Sugimin, mencatat total ada 44 hektare sawah yang diserang tikus dan mengalami rusak ringan hingga berat dengan skala 13%-78%.

Ia menyebut ada lima desa yang tanaman padinya diserang hama tikus di Kecamatan Sawit yaitu Gombang, Kateguhan, Bendosari, Jatirejo, dan Manjung. Sugimin memerinci di Desa Gombang seluas 11 hektare, Desa Kateguhan seluas 10 hektare, Desa Bendosari seluas 4 hektare.

Kemudian Desa Jatirejo ada 10 hektare dan Desa Manjung 9 hektare. Sugimin menjelaskan kerugian akibat serangan tikus antara Rp700.000-Rp7 juta per patok (0,25 hektare) atau Rp2,8 juta-Rp28 juta per hektare.

“Varietas padi yang diserang ada Inpari 32, Pandan Wangi, dan Membramo. Umur tanaman yang diserang mulai 10 hari hingga 90 hari,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di persawahan Desa Gombang, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya