SOLOPOS.COM - Anggota Kodim 0724/Boyolali bersama anggota Polsek Banyudono, warga, dan sukarelawan membersihkan parit di sekitar Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, sebagai langkah antisipasi banjir, Jumat (8/12/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan orang membersihkan gorong-gorong di parit sepanjang 400 meter yang rawan meluap hingga menyebabkan banjir saat musim hujan di Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jumat (8/12/2023) pagi.

Ratusan orang tersebut terdiri atas warga dibantu sukarelawan, personel Kodim 0724/Boyolali, Polsek Banyudono, pegawai kecamatan, dan perangkat desa. Mereka bersama-sama membersihkan rerumputan dan kotoran di sekitar parit menggunakan cangkul, sapu, dan alat-alat lain.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Danramil 08/Banyudono Kodim 0724/Boyolali, Kapten Inf Budiyanto, mengungkapkan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam karya bakti pembersihan sodetan parit.

“Parit ini vital untuk melancarkan air. Airnya dari Teras, Mojosongo, Boyolali Kota, itu yang larinya ke Banyudono berhentinya di sini. Sehingga terjadi air menggenang setiap tahun ketika hujan intensitas tinggi,” kata dia kepada wartawan di lokasi kegiatan, Jumat.

Ia mengatakan TNI AD berkomitmen membantu pemerintah setempat sehingga dengan adanya pembersihan sodetan parit bisa menjadi solusi menghilangkan genangan air yang berpotensi memicu banjir pada musim hujan di Banyudono, Boyolali.

Panjang parit yang dibersihkan mencapai 400 meter dengan lebar 1 meter dan kedalaman 1,5 meter. Kegiatan karya bakti juga dilaksanakan di Pasar Pengging, Dukuh Piporejo, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali.

Kegiatan dilakukan dengan pembersihan lokasi sekitar pasar. Terpisah, Dandim Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, mengatakan karya bakti pembersihan pasar bertujuan mencegah wabah penyakit demam berdarah dan penyakit menular lainnya di musim hujan.

Membersihkan Pasar Pengging

“Latar belakang kami melaksanakan karya bakti di pasar ini, karena Pasar Pengging adalah pusat perdagangan masyarakat di Kecamatan Banyudono dan Boyolali pada umumnya, baik sembako, sayur mayur, dan makanan olahan UMKM,” kata dia.

Ia mengatakan Pasar Pengging berada di persimpangan sehingga berdampak kemacetan dan tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan warga sekitarnya.

“Harapan kami dengan membersihkan pasar ini bisa memberikan kesadaran terhadap pedagang dan pembeli, agar tetap menjaga lingkungan pasar tetap bersih dan nyaman dalam aktivitas jual beli. Sehingga meninggalkan kesan bahwa pasar tradisional itu tidak selalu kotor, becek, dan berbau,” kata dia.

Terpisah, Camat Banyudono, Dwi Hari Kuncoro, mengapresiasi dan berterimakasih dengan adanya kegiatan karya bakti membersihkan parit Kodim 0724/Boyolali di wilayah Banyudono.

Ia mengatakan permasalahan di Desa Banyudono yaitu bertahun-tahun ketika musim hujan selalu terjadi genangan air bahkan banjir.

“Lokasi ini berbatasan dengan Desa Ketaon, di timur jalan masuk Desa Banyudono, yang barat jalan Desa Banyudono. Air yang menggenang bukan hanya bersumber dari Desa Banyudono dan Ketaon, tapi juga kecamatan lain seperti Teras dan Banyudono,” kata dia.

Salah satu warga Dukuh Gatak, Desa Banyudono, Sunarto, menceritakan parit yang dibersihkan tim gabungan sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Dulu parit itu kecil dan airnya meluap saat hujan. Kemudian, parit diperlebar belasan tahun lalu oleh Pemkab Boyolali.

“Dengan adanya kegiatan ini semoga daerah kami tidak terdampak banjir. Kalau hujan deras terjadi, biasanya airnya meluap terus banjir,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya