Soloraya
Kamis, 23 November 2023 - 16:18 WIB

Tak Punya Biaya, Pengobatan Korban Pohon Tumbang di Sragen Dikaver Pemkab

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Thoyib Septian Ardiyanto, korban pohon tumbang, menjalani pemeriksaan di IGD RSUD Sragen, Kamis (23/11/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Kedung Gandu RT 023, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Thoyib Septian Ardiyanto, 28, mengalami patah tulang pipi sebelah kanan setelah tertimpa pohon tumbang, Rabu (22/11/2023).

Korban yang seharusnya menjalani perawatan sempat pulang dari RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada Rabu malam lantaran tidak punya biaya. Namun, korban akhirnya dibawa kembali ke RSUD dan biaya pengobatannya dikaver Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Itu setelah seorang calon anggota legislatif turun tangan menjembatani persoalan itu.

Advertisement

Thoyib jatuh tertimpa pohon saat mengendarai motor di jalan Kedung Gandu-Pulian, Desa Bumiaji pada Rabu pukul 19.30 WIB. Sepeda motornya rusak ringan, sementara korban mengalami luka di pipi dan mata. Ia sempat dibawa ke RSUD Sragen dan mendapat penanganan medis. Namun, keluarga korban membawanya pulang karena tidak punya biaya untuk penanganan medis berikutnya.

Pada Kamis (23/11/2023) pagi, keluarga korban mengadu ke calon anggota legislatif (caleg) Partai Nasdem yang tinggal di Gondang, Bambang Widjo Purwanto. Setelah mendengar aduan itu, pria yang akrab disapa Bambang Pur tersebut langsung membawa kembali Thoyib ke RSUD Sragen pada siang harinya.

Advertisement

Pada Kamis (23/11/2023) pagi, keluarga korban mengadu ke calon anggota legislatif (caleg) Partai Nasdem yang tinggal di Gondang, Bambang Widjo Purwanto. Setelah mendengar aduan itu, pria yang akrab disapa Bambang Pur tersebut langsung membawa kembali Thoyib ke RSUD Sragen pada siang harinya.

Sesampainya di RSUD Sragen, korban langsung dimasukkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan langsung mendapat penanganan medis. Di sela-sela penanganan medis itu, Bambang Pur berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen terkait dengan pembiayaan penanganan medis lanjutan.

Direktur RSUD Sragen, dr. Joko Haryono, berkoordinasi dengan Dinkes dan Dinas Sosial (Dinsos) Sragen terkait dengan biaya pengobatan.

Advertisement

Bambang menilai Dinkes dan Dinsos kurang responsif. Ia sengaja langsung membawa korban kembali keRSUD supaya mendapat penanganan medis mengingat lukanya cukup serius. Dia mengimbau kepada Pemkab Sragen segera gerak cepat untuk penanganan korban bencana.

“Event di Alun-alun saja bisa, masa menangani satu orang saja tidak bisa,” kata Bambang Pur menyindir Dinkes.

Direktur RSUD Sragen, Joko Haryono, menyatakan korban sudah tertangani. Korban mengalami patah tulang pipi dan segera bisa dioperasi di RSUD. Joko mengaku pihaknya sudah menyarankan korban untuk dirawat inap tetapi kekuarga korban menghendaki pulang karena ingin bermusyawarah dengan keluarga terkait biaya.

Advertisement

“Untuk pembiayaannya nanti diurusi Dinsos dan Dinkes. Tugas kami menangani pasien. Semalam dari pihak kekuarga menandatangi surat atas permintaan sendiri untuk pulang,” jelasnya.

Kepala Dinsos Sragen, Finuril Hidayati, menyampaikan orang telantar saja dibantu masa orang korban bencana tidak dibantu. Dinsos memastikan korban bencana itu dibantu Pemkab dan justru menjadi prioritas.

Sekretaris Dinkes Sragen, Fanni Fandani, menyatakan biaya pengobatan korban dikaver dengan dana Saraswati karena pasien merupakan korban bencana alam. Korban sebenarnya punya BPJS Kesehatan yang dibiayai tempat kerjanya tetapi belum aktif sehingga solusinya menggunakan Saraswati.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif