SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembangunan TPS 3R di Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, Kamis (7/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri menegaskan tempat pengolahan sampah (TPS) berkonsep reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) atau 3R di Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, tidak akan mengganggu warga sekitar.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Bahari, menanggapi kekhawatiran pengelola sekolah di dekat lokasi pembangunan TPS 3R bahwa pengolahan sampah di TPS itu akan mengganggu kesehatan para murid.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bahari menyampaikan pengolahan sampah di TPS 3R akan minim bau atau polusi. Sebab sampah itu akan dipilah dan diolah berdasarkan jenisnya.

Sampah organik, yang kerap menimbulkan bau akan diolah menjadi kompos dan pupuk organik. Pengolahan sampah organik itu menggunakan mikroorganisme yang menetralkan bau.

Di samping itu, pembangunan tempat pengolahan sampah 3R di Wonogiri bertujuan mengurangi sampah hasil masyarakat yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah-sampah itu akan didayagunakan ulang sehingga tidak terbuang begitu saja.

“Produk daur ulang sampah itu antara lain magot, kompos, dan pupuk organik baik padat atau cair,” jelas Bahari saat ditemui Solopos.com di Kantor DLH Wonogiri, Jumat (8/9/2023).

Menurut Bahari, TPS 3R itu akan dioperasikan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM. Mereka akan mengambil sampah rumah tangga di rumah-rumah warga atau lembaga perkantoran dan pendidikan di Wuryantoro. Warga hanya perlu membayar Rp15.000-Rp20.000 per bulan sesuai kesepakatan dengan KSM.

Kolaborasi dengan SMK

“Targetnya, dengan ada TPS 3R ini, kelak akan terwujud zero waste. Tujuannya ini sangat baik. Pikir kami malah karena di situ ada SMK, kami ingin berkolaborasi soal teknologi pengolahan sampahnya,” katanya.

Lebih lanjut, Bahari mengatakan sebenarnya tempat pengolahan sampah 3R itu diusulkan dibangun di Wonogiri pada 2024. Tetapi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan surat keputusan secara mendadak pada Juli 2023.

DLH Wonogiri mau tidak mau harus membangun TPS 3R itu dengan cepat. Persiapan yang dilakukan pun dilakukan dengan cepat. Meski begitu, ia menyebut rencana pembangunan TPS 3R di Wuryantoro sudah disosialisasikan.

“Bahkan kami mengajak warga, sekolah TK Pembina Wuryantoro dan SMK Gajah Mungkur untuk mengikuti studi banding ke TPS 3R di Yogyakarta. Kami ajak mereka melihat bagaimana proses pengolahan sampah di TPS 3R di sana,” kata Bahari .

Sebelumnya diberitakan, pembangunan tempat pengolahan sampah 3R di Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, disoal karena lokasinya berdampingan dengan dua tempat pendidikan yakni TK Negeri Pembina Wuryantoro dan SMK Gajah Mungkur 1 Wuryantoro.

Kepala TK Pembina Wuryantoro, Sri Indriati Widi Astuti, mengatakan lokasi TPS 3R itu berada tepat di sebelah selatan bangunan TK Pembina Wuryantoro. Dia dan warga sekolah lain khawatir pengolahan sampah di TPS 3R itu bakal menimbulkan bau tidak sedap sehingga mengganggu proses kegiatan belajar mengajar di TK itu.

Indri juga khawatir TPS 3R bakal berdampak negatif terhadap kesehatan anak-anak TK yang ia didik. Indri menyebut pembangunan Tempat Pengolahan Sampah  3R di Wuryantoro, Wonogiri, itu dilakukan secara cepat.

Khawatir Bau

Sosialisasi tidak dilakukan sejak jauh hari, melainkan baru dilaksanakan beberapa pekan sebelum pembangunan. Pada saat survei pemetaan lokasi pun pengelola TK tidak diberi tahu bahwa tempat itu akan menjadi TPS 3R. 

“Bukan kami menolak ya. Kami hanya khawatir, nanti timbul bau. Kalau itu sudah dibangun dan timbul bau, takutnya berdampak pada menurunnya minat warga untuk menyekolahkan anaknya di TK ini. Ya kami enggak ingin anak-anak nanti belajar dengan menghirup bau sampah,” kata Indri saat ditemui Solopos.com di TK Pembina Wuryantoro, Kamis (7/9/2023).

Hal senada disampaikan Kepala SMK Gajah Mungkur 1 Wuryantoro, Guruh Sarang Murtiyoso. Dia mengaku khawatir bau sampah dari proses pengolahan sampah di TPS 3R Wuryantoro, Wonogiri, itu bakal masuk sampai ke dalam lingkungan sekolah.

Apalagi jarak lokasi TPS 3R  dengan SMK Gajah Mungkur hanya terhalang TK Pembina Wuryantoro. “Belum lagi kalau misal nanti saat musim hujan. Kami khawatir limbah sampah yang terbawa air hujan turun sampai ke depan sekolah,” ujar dia.

Ia menegaskan tidak kami menolak program pemerintah. Menurut dia, SMK Gajah Mungkur Wuryantoro, Wonogiri, sudah mengusulkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah 3R direlokasi ke tempat lain.

Bahkan ia sudah memberi opsi penggantian tempat dengan cara hibah. Tetapi hal itu tidak terlaksana dengan alasan lokasi tersebut belum ada akses pendukung seperti jalan. “Kemarin sudah mediasi. Sudah disepakati TPS 3R tetap berjalan dan proses pembangunan tetap di lokasi itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya