SOLOPOS.COM - Kondisi Koridor Pasar Gede Ketandan yang hampir rampung dibangun di Jl RE Martadinata, Solo, Jumat (13/10/2023). Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo akan menyiapkan Wayang Potehi dan liong barongsai untuk menghidupkan koridor Ketandan. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Yayasan Klenteng Tien Kok Sie bakal mendukung atraksi seni budaya jika Pemkot Solo dan warga menghidupkan kawasan Ketandan, Solo, malam hari. Wayang potehi dan liong barongsai bisa menghibur pengunjung.

“Kalau memang ada acara Jumat, Sabtu, dan pasti rutin, kami akan membantu mendatangkan wayang potehi dan liong barongsai untuk mendukung kegiatan di situ,” kata Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya, kepada Solopos.com, Sabtu (14/10/2023) siang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut dia,  Klenteng Tien Kok Sie pernah menampilkan atraksi wayang potehi selama tiga hari untuk mendukung Ketandan Fashion Challenge pada 2022. Atraksi wayang potehi itu untuk menarik pengunjung pada kegiatan kuliner serta melestarikan kebudayaan.

“Kemudian ada liong barongsai dari Macan Putih. Yang seperti-seperti itulah yang harus didukung,” ujarnya.

Sumantri menjelaskan Jl RE Martadinata kini sepi waktu malam meskipun menjadi salah satu pusat perekonomian Kota Bengawan siang hari. Para pemilik toko menutup tokonya sore hari karena trauma kerusuhan di Solo pada 1998.

Padahal, menurut dia, kawasan Ketandan punya potensi untuk dimanfaatkan pada malam hari. Namun, Pemkot Solo harus memberikan sosialisasi kepada pemilik toko sebelum menghidupkan kawasan waktu malam.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan Pemkot Solo melakukan penataan Koridor Pasar Gede Ketandan untuk menghidupkan kawasan tersebut. Pembangunannya seperti Koridor Gatot Subroto.

Sebagai informasi, Koridor Gatot Subroto kini menjadi daya tarik wisata yang baru di Kota Solo. Salah satu komunitas yang menghidupkan kawasan Gatot Subroto setiap akhir pekan, khususnya malam hari, adalah Solo Is Solo.

Solo Is Solo menggelar event bertajuk Solo Di Waktu Malam Street Art Week dengan sejumlah aktivitas, antara lain pasar seni sekitar 50 lapak dan open call performance, seperti musik, sulap jalanan, dan dance.

Koordinator Solo Is Solo Irul Hidayat kepada Solopos.com, menjelaskan menjelang Lebaran 2023, omzet pasar seni mencapai puluhan juta rupiah per malam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya