Soloraya
Minggu, 25 Februari 2024 - 17:19 WIB

Tradisi Sadranan, Pedagang Bunga Mawar Tabur Mulai Menjamur di Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bunga mawar mulai menjamur di tepi jalan samping Pasar Delanggu, Klaten, Minggu (25/2/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pedagang bunga mawar tabur mulai menjamur di wilayah Klaten memasuki bulan Ruwah seiring dengan tradisi Sadranan sebelum Ramadan. Salah satunya di Pasar Delanggu di mana pedagang bunga mawar ada di hampir sepanjang tepi jalan samping pasar.

Ada pedagang yang saban hari berjualan di pasar itu, namun ada pedagang musiman. Salah satu pedagang bunga mawar musiman, Mujiyono, 56, warga Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, DIY, mengaku biasanya berjualan pati garut.

Advertisement

Namun, dua hari terakhir dia berjualan bunga mawar di Pasar Delanggu. “Dulu saya jualan bakmi jowo. Karena ada [pandemi] corona, berhenti jualan kemudian jual pati garut dan kembang bantu kakak saya,” kata Mujiyono saat ditemui Solopos.com di sela jualan di Pasar Delanggu, Minggu (25/2/2024).

Mujiyono mengatakan penjualan bunga mawar selama dua hari ini belum begitu ramai. Diperkirakan, penjualan semakin meningkat seiring makin dekatnya Ramadan. “Kalau harga saat ini masih biasa. Per kilogram bisa Rp75.000,” kata Mujiyono.

Pedagang bunga mawar yang saban hari berjualan di dekat Pasar Delanggu, Klaten, Prihatiningsih, 57, mengatakan pedagang bunga mawar di sepanjang pinggir jalan samping Pasar Delanggu bertambah memasuki bulan Ruwah.

Advertisement

Biasanya hanya sekitar delapan pedagang, kini bisa lebih dari 20 pedagang. Prihatiningsih menjelaskan pembeli mulai banyak yang mencari bunga mawar sejak Kamis (22/2/2024) seiring makin banyaknya warga yang menggelar tradisi Sadranan.

Soal harga, dia menjelaskan ada kenaikan meski tak signifikan. “Kalau saat ini harga tidak begitu mahal meskipun naik juga. Harga per kg itu ada yang Rp50.000, Rp60.000, dan Rp70.000 tergantung kualitas bunganya,” jelas warga Desa/Kecamatan Delanggu itu.

Dia menjelaskan harga bunga mawar saat ini jauh lebih murah dibandingkan saat Ruwah tahun lalu yang mencapai Rp150.000 hingga Rp200.000 per kg. Dia memperkirakan tak melonjaknya harga bunga pada Ruwah kali ini lantaran bersamaan dengan petani mulai panen.

Advertisement

Bunga mawar yang dijual berasal dari petani di wilayah Kabupaten Boyolali. Prihatiningsih mengatakan bunga mawar dijual dengan sepaket keranjang atau bunga mawar saja. Sekeranjang bunga berisi mawar, kantil, serta kenanga dijual Rp20.000.

Selain paket keranjang, pembeli bunga mawar biasanya membeli dengan nominal uang tertentu. Seperti mulai dari Rp5.000 hingga Rp20.000. “Ada juga yang membeli Rp2.000. Ya tetap dilayani,” kata Prihatiningsih.

Salah satu warga, Prapti, mengatakan pedagang bunga mawar di Pasar Delanggu bertambah seiring memasuki Ruwah. “Kalau tidak Ruwah paling hanya lima pedagang bunga mawar. Saat ini lebih dari 10 pedagang. Kondisinya saat ini tidak seramai dulu,” kata Prapti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif