SOLOPOS.COM - Tugu Boyolali Metal masih tertutup terpal berwarna biru di Taman Metal, bekas lahan Pasar Mojosongo, Boyolali, Senin (18/12/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Tugu Boyolali Metal di lahan bekas Pasar Mojosongo, Boyolali, sudah berdiri dan bahkan sudah diresmikan pada Senin (18/12/2023) bersamaan dengan lima taman dan tugu ikon baru lainnya oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat.

Akan tetapi, khusus Tugu Metal masih ditutup terpal berwarna biru. Hal tersebut diputuskan oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat, untuk menghormati Pemilu 2024 yang saat ini memasuki masa kampanye.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Said menjelaskan Boyolali memiliki Peraturan Bupati Nomor 101 Tahun 2022 tentang slogan dan logo semangat membangun Boyolali Metal yang merupakan singkatan dari Melangkah Bersama, Menata Bersama, Penuh Totalitas.

Ia menjelaskan pembangunan Tugu Metal di lahan bekas Pasar Mojosongo, Boyolali, tersebut sudah direncanakan dan dilaksanakan sebelum masa tahapan kampanye Pemilu 2024.

“Sebagai rasa hormat dan etika, karena ini [tangan metal] menjadi bagian dari 10 [gerak tangan] yang dilarang, sebenarnya sudah kami konsultasikan, sesungguhnya tidak apa-apa. Namun, jauh lebih baik Boyolali nik suasanane adem [suasananya nyaman]. Artinya, yang terpenting Pemilu berjalan lancar, aman, dan damai,” kata Said saat ditemui wartawan seusai peresmian enam ikon baru Boyolali di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali, Senin (18/12/2023).

Lebih lanjut, terkait logo Boyolali Metal yang mirip dengan gerak tangan suatu partai, Said membantah hal tersebut berkaitan dengan partai tertentu. Ia menjelaskan arti Metal berhubungan dengan semangat Boyolali dalam melangkah bersama untuk menata bersama, serta totalitas dihadirkan dengan rasa cinta.

Larangan Salam Metal

“Kalau semangat metal dilihat dari punggung [tangan], kata cinta dari depan [tangan]. Kawan-kawan difabel dengan bahasa isyarat artinya I love you,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Said mengumumkan menyetop sementara salam Metal selama tahapan kampanye Pemilu 2024. Ia meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) maupun pegawai non-ASN di Boyolali tidak berpose Metal.

Pose Boyolali Metal mirip dengan salam metal PDIP. Salam tersebut dilakukan dengan jari jempol, telunjuk, dan jari kelingking tegak lurus sedangkan jari tengah dan jari manis ditekuk.

Pada beberapa kesempatan acara PDIP, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan jajaran PDIP berpose salam metal dengan punggung tangan menghadap ke belakang. Namun di beberapa kesempatan lain terlihat salam metal dilakukan dengan punggung tangan di depan.

Sedangkan pose Boyolali Metal dilakukan dengan punggung tangan berada di depan dan bagian telapak tangan menghadap ke badan. Salam metal menjadi salah satu pose yang dilarang untuk ditampilkan ASN.

Larangan itu seperti diunggah di akun media sosial Instagram milik Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah, @bkdprovjateng, Sabtu (4/11/2023) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya