SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyerahkan santunan kepada salah satu anak yatim di Masjid Nur Azizah kompleks Pemkab Klaten pada tarling putaran terakhir, Jumat (5/4/2024). (Istimewa/Diskominfo Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Rangkaian tarawih keliling atau tarling yang digelar Pemkab Klaten di 10 lokasi ditutup di Masjid Nur Azizah kompleks Pemkab Klaten, Sabtu (6/4/2024) malam. Dalam kesempatan itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim dan tukang becak.

Rangkaian penutupan tarling diawali dengan buka bersama (bukber) di Pendapa Pemkab Klaten. Selain pejabat Pemkab, bukber diikut anak yatim dari berbagai panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) serta para tukang becak. Seusai bukber, mereka kemudian mengikuti Salat Isya dan Tarawih di Masjid Nur Azizah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seusai tarling, ada penyerahan bantuan. Sebanyak 10 anak mendapatkan buku tabungan dari Bank Klaten masing-masing berisi uang senilai Rp300.000, paket sembako untuk 150 tenaga harian lepas (THL) Dinas Lingkungan Hidup, hingga penyerahan 10 Al-Qur’an dari Bank Jateng kepada takmir masjid.

Selain itu, ada penyerahan santunan untuk 100 anak yatim masing-masing senilai Rp200.000 serta 25 tukang becak masing-masing Rp200.000. Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersyukur rangkaian Tarling selama 10 putaran di Ramadan tahun ini berlangsung lancar.

Ia mengapresiasi seluruh takmir dan para jamaah masjid yang menyambut hangat kedatangan rombongan tarling Pemkab Klaten bersama Forkopimda.

“Alhamdulillah antusiasme masyarakat terutama yang ketempatan pelaksanaan tarling sangat guyub menerima kami dengan persiapan sangat matang. Ini sesuatu yang ditunggu-tunggu bahwa pemerintah daerah hadir melaksanakan kegiatan itu dan masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan masing-masing takmir menyampaikan aspirasi untuk kelengkapan masjid. Dari 10 kali pelaksanaan tarling, rata-rata takmir masjid meminta bantuan karpet. Pemkab segera merealisasikan permintaan takmir tersebut.

Rata-rata masjid yang dikunjungi merupakan masjid kuno berusia ratusan tahun. Mulyani mengapresiasi semangat takmir serta warga merawat masjid-masjid kuno dan memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan.

“Semangat takmir dan warga memakmurkan masjid sangat tinggi. Di antara masjid-masjid itu, ada salah satu masjid yang masuk cagar budaya yakni Masjid Majasem di Pakahan, Jogonalan,” jelas dia.

Mulyani berharap kegiatan tarling Pemkab Klaten tahun depan bisa terus dilanjutkan dan dikemas lebih kreatif. “Tahun ini memang saya memilih masid-masjid yang ada nilai historisnya, masjid kuno, yang ada nilai sejarahnya dari para leluhur,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya