Soloraya
Minggu, 21 Januari 2024 - 19:22 WIB

Umbul Pelem Klaten Raup Omzet Rp7,2 Miliar, 7 Kali Lipat Dana Desa Wunut

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keramaian pengunjung objek wisata Umbul Pelem yang menjadi andalan Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, pada Maret 2023 lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Omzet yang diperoleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sumber Kamulyan, Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, dari pengelolaan Umbul Pelem melejit. Sepanjang 2023, Bumdes Sumber Kamulyan meraup omzet Rp7,2 miliar.

Pendapatan itu diperoleh dari tiket masuk, parkir, hingga persewaan wahana di destinasi wisata air tersebut. Dari omzet itu, pendapatan bersih yang diperoleh senilai Rp5,7 miliar. Dibandingkan dengan dana desa yang diperoleh Wunut dari pemerintah pusat, omzet Bumdes mencapai tujuh kali lipat karena dana desa hanya berkisar Rp1 miliar.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Wunut, Iwan Sulistya Setiawan, menjelaskan dari pendapatan bersih itu kemudian dipilah-pilah dan dialokasikan untuk berbagai pembiayaan. Misalnya untuk sumbangan ke pendapatan asli (PA) desa sekitar Rp3,1 miliar. Nilai itu masih lebih tinggi dibandingkan pendapatan dari dana desa 2023 sekitar Rp1 miliar.

Tak hanya menyumbang PAD, pendapatan yang diperoleh dari Umbul Pelem juga dimanfaatkan untuk membayar premi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan warga Desa Wunut, Tulung, Klaten, setiap bulannya. Selain itu, pendapatan disisihkan untuk kegiatan sosial serta zakat.

Advertisement

Tak hanya menyumbang PAD, pendapatan yang diperoleh dari Umbul Pelem juga dimanfaatkan untuk membayar premi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan warga Desa Wunut, Tulung, Klaten, setiap bulannya. Selain itu, pendapatan disisihkan untuk kegiatan sosial serta zakat.

“Sebesar 2,5 persen untuk zakat dan diberikan langsung kepada warga kurang mampu. Untuk sosial dari pendapatan 2023 senilai Rp400 juta diberikan ke warga yang sakit Rp500.000 per orang dan kalau ada yang meninggal dunia mendapatkan santunan Rp1 juta per orang tanpa memandang status [berlaku untuk semua warga Wunut],” kata Iwan saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (20/1/2024).

Soal target omzet tahun ini, Iwan berharap omzet pada 2024 bisa mencapai minimal Rp10 miliar. Jika terpenuhi, sebagian pendapatan yang diperoleh akan digunakan untuk tabungan warga.

Advertisement

Penambahan Wahana

Potensi investasi ke daerah lain itu terbuka lebar karena sudah ada beberapa daerah yang ingin kloning atau meniru pengelolaan Umbul Pelem di Wunut, Klaten. “Ada daerah yang ingin kloning Umbul Pelem dan minta investor dari desa kami,” jelas dia.

Omzet yang diperoleh Bumdes Sumber Kamulyan dari pengelolaan Umbul Pelem dari tahun ke tahun menunjukkan tren meningkat. Destinasi wisata air itu mulai dibuka pada Mei 2018.

Omzet pada tahun pertama itu senilai Rp752 juta. Kemudian pada 2019 naik jadi Rp2 miliar, 2020 turun jadi Rp1,1 miliar, 2021 naik lagi jadi Rp2,9 miliar, dan 2022 senilai Rp5,9 miliar. Pada 2020 dan 2021, Umbul Pelem sempat tutup beberapa bulan lantaran pandemi Covid-19.

Advertisement

Soal pengembangan Umbul Pelem, Iwan memastikan terus dilakukan. Seperti pengembangan tahun ini dengan melengkapi wahana yang ada di umbul tersebut. Wahana yang disiapkan terutama wahana berbayar.

Pengembangan wahana itu dilakukan melalui perluasan lahan Umbul Pelem dengan menambah lahan sekitar 6.000 meter persegi. “Kami kembangkan di Umbul Pelem ada wahana berbayar. Jadi tiket masuknya tetap atau tidak naik,” ungkap dia.

“Orang masuk dan bermain di wahana yang saat ini sudah ada seperti biasa. Tetapi di dalam nanti kami tambahi wahana lain di kawasan yang mungkin akan diberi nama Pelem Ground. Semoga sebelum Lebaran sudah ada dua spot yang jadi,” tambahnya.

Advertisement

Direktur Bumdes Sumber Kamulyan, Sariyanto, menjelaskan jumlah total pengunjung Umbul Pelem selama 2023 mencapai 600.000 orang. Mayoritas berasal dari wilayah Soloraya.

Sariyanto membeberkan sejumlah faktor yang dinilai membuat Umbul Pelem tetap ramai pengunjung. “Kualitas dijaga dan 3S yakni salam, senyum, dan sapa,” kata Sariyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif