SOLOPOS.COM - Kondisi TPA Mojorejo di Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, pada Kamis (15/6/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Usia Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA Sampah di Desa Mojorejo, Bendosari, Sukoharjo, diperkirakan paling lama tinggal lima tahun lagi. Untuk itu Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) harus disegerakan.

TPST rencananya dibangun di sekitar area hutan rakyat di wilayah Desa Sanggang, Kecamatan Bulu. Pembangunan TPST dinilai mendesak lantaran tingginya volume sampah yang masuk ke TPA di Desa Mojorejo, yang membuat usia TPA itu terus berkurang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selama ini, sampah di setiap kecamatan diangkut menuju TPA Mojorejo. Rata-rata volume sampah yang dibuang ke TPA tersebut mencapai 200-an ton setiap hari. Saat libur Lebaran, volume sampah melonjak tajam menjadi 220 ton-230 setiap hari.

Padahal, lahan TPA Mojorejo tak lebih dari lima hektare. Apabila volume sampah yang masuk ke TPA Mojorejo tak berkurang, TPA akan cepat overload. Persoalan ini harus dicari solusi alternatifnya agar tak menjadi problem baru pada masa mendatang.

“Usia TPA Mojorejo diperkirakan maksimal tinggal lima tahun lagi seiring dengan penambahan volume sampah masyarakat. Pemerintah harus segera mencari solusi. Salah satunya dengan membangun TPST yang rencananya dibangun di wilayah Bulu,” kata Ketua Pansus Draft Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024-2044, Nurjayanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (4/6/2024).

Politikus PDIP ini mengatakan berdasarkan informasi yang dia himpun dari eksekutif, lokasi pembangunan TPST terletak di sekitar area hutan rakyat di wilayah Desa Sanggang, Kecamatan Bulu. Lahan yang digunakan untuk pembangunan TPST kurang lebih sekitar 4 hektare.

Apabila TPST beroperasi maka bisa menampung sebagian sampah dari masyarakat yang tersebar di Kabupaten Sukoharjo. Nujayanto menagtakan pembahasan draf RTRW 2024-2044 antara eksekutif dengan legislatif menekankan beberapa substansi, termasuk rencana pembangunan TPST.

“Jadi kesepakatan antara kedua lembaga tersebut, jika sudah sepakat baru dilaporkan ke Kementerian lintas sektoral untuk mendapat persetujuan. Jadi alurnya masih panjang dan membutuhkan pembahasan yang mendalam,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Agus Suprapto, tak memungkiri kondisi TPA di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, kian mengkhawatirkan dan perlu penanganan khusus. Pasokan sampah rumah tangga paling banyak berasal dari tiga kecamatan yakni Kartasura, Grogol, dan Sukoharjo.

Ketiga daerah itu memiliki jumlah penduduk lebih banyak dibanding kecamatan lainnya. Selain sampah rumah tangga, ada sampah lainnya yang berasal dari restoran, hotel, dan tempat hiburan.

“Rencana pembangunan TPST di wilayah Kecamatan Bulu di-plotting di draf Raperda RTRW 2024-2044. Butuh proses lama karena harus memastikan ketersediaan lahan, akses infrastruktur. Selain itu, harus sosialisasi terhadap warga setempat agar tak muncul problem baru,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya