SOLOPOS.COM - Polisi menunjukkan sepeda motor dari rombongan pemotor ugal-ugalan di jalan Jogja-Solo yang sudah ditangkap tim Satreskrim Polres Klaten, Jumat (1/3/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Tim Satreskrim Polres Klaten menangkap 16 remaja terkait video viral rombongan pemotor ugal-ugalan di ruas jalan raya Solo-Jogja wilayah Jogonalan, Klaten, Rabu (28/2/2024) sore. Selain itu, enam sepeda motor juga disita polisi.

Belasan remaja yang masih usia SMP hingga SMA/SMK itu dikenai wajib lapor. Pada Jumat (1/3/2024), belasan remaja itu dikumpulkan di Mako Polres Klaten bersama orang tua, sekolah, hingga kepala desa dari daerah asal masing-masing anak.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kapolres Klaten, AKBP Warsono, membenarkan belasan remaja yang dikumpulkan hari itu adalah remaja yang ikut dalam rombongan pemotor ugal-ugalan di jalan Solo-Jogja pada Rabu sore.

“Sudah kami panggil orang tua, sekolah, guru, serta kepala desa. Mereka sudah kami data dan lakukan pembinaan,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Polres Klaten, Jumat (1/3/2024).

Belasan anak itu dikenai wajib lapor. Tak sekadar datang, mereka akan mendapatkan pembinaan secara rohani. “Tujuannya agar karakter dan mindset mereka berubah,” jelas Kapolres.

“Anak-anak sudah kami tekankan bahwa ini yang terakhir. Catatan tentang mereka sudah ada di kami. Kalau mereka membuat onar lagi, sudah tidak ada ampun. Mereka masih pelajar. Harapan kami mereka masih bisa berubah ke depannya,” tambahnya.

Disinggung alasan anak-anak tersebut membikin resah di jalanan, Kapolres mengatakan mereka beralasan hanya ikut-ikutan. Aksi naik motor ugal-ugalan di jalan Solo-Jogja wilayah Jogonalan, Klaten, itu terjadi setelah mereka menonton pertandingan futsal.

Soal Senjata Masih Diselidiki

Disinggung benda yang diduga senjata tajam yang mereka bawa, Kapolres mengatakan masih dalam proses penyelidikan. Belasan anak yang ditangkap itu menjawab tidak tahu saat ditanya soal benda mirip senjata yang diduga mereka bawa.

Kapolres mengimbau agar para orang tua melakukan pengawasan lebih ketat dan membimbing anak-anak mereka. Keluarga menjadi lingkup terkecil untuk membimbing anak-anak dari Kabupaten Klaten itu.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi, menjelaskan perkara itu masih terus didalami. Polres juga masih mendalami siapa yang membawa benda-benda diduga gir saat aksi ugal-ugalan di jalan.

“Masih kami dalami siapa yang membawa gir itu. Kalau tidak salah yang viral itu ada dua orang yang bawa gir. Kemarin dari saksi-saksi kami periksa ada yang bilang tidak kenal, ada yang bilang baru kenal dan ikut nebeng naik motor,” kata Kasatreskrim.

Kasatreskrim menjelaskan awalnya para remaja yang tertangkap kamera naik motor ugal-ugalan di jalan Solo-Jogja, Jogonalan, Klaten, bertemu di lapangan futsal. Dia memastikan di lapangan futsal tidak terjadi keributan.

“Ada yang tidak tahu diajak ke mana. Tadi ada tiga pelajar SMP yang ditanya Pak Kapolres langsung apa motivasi mereka melakukan itu. Mereka menjawab tidak tahu hanya ikut-ikut saja, tiba-tiba diajak ikut naik motor,” kata Kasatreskrim.

Dia menjelaskan awalnya anak-anak itu berkomunikasi melalui Whatsapp kemudian bertemu di lapangan futsal. Mereka kemudian berangkat konvoi. “Entah mencari siapa ini juga masih kami dalami. Ada yang bilang mencari musuhnya, ada yang bilang hanya iseng untuk sensasi saja,” jelas dia.

Kasatreskrim juga menjelaskan belasan anak itu sudah dikumpulkan bersama orang tua, sekolah, kepala desa. Anak-anak itu juga membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatan mereka.

Pembinaan Rohani

Mereka dikenai wajib lapor dan diminta sekali dalam sepekan berkumpul di Masjid Polres Klaten untuk mendapatkan pembinaan rohani dari Kapolres bersama tokoh agama. “Wajib lapor ini selama batas waktu yang belum ditentukan. Usia anak-anak ini di bawah 16 tahun,” jelas Kasatreskrim.

Diberitakan sebelumnya, aksi rombongan pemotor ugal-ugalan di jalan Solo-Jogja, Jogonalan, Klaten, itu viral setelah diunggah melalui akun Instagram @merapi_uncover, Rabu (28/2/2024) malam.

Tkp jalan solo Jogja, dr pom kebon arum – depan polsek Jogonalan (bangjo PG Gondang). Jam 17.40. Saya keluar dr pom tb tb ada kejar kejaran bawa sajam.. yg d kejar pas d lampu merah belok ke utara, yg ngejar brentindi bangjo polsek Jogonalan (bangjo gondang),” tulis keterangan unggahan video itu.

Dalam video itu terlihat rombongan pemotor melaju dari arah Solo menuju Jogja di ruas jalan Jogja-Solo dari kawasan Tugu Batas Kota di Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan. Rombongan pemotor saling berboncengan itu ngebut di ruas jalan.

Beberapa pemotor melaju zig-zag di tengah jalan. Pembonceng rombongan itu terlihat membawa benda berupa tali yang diberi pemberat. Ada juga yang membawa benda menyerupai senjata tajam.

Perekam video menyebut di antara rombongan itu ada yang membawa senjata tajam. Sesampainya di seberang Polsek Jogonalan, rombongan pemotor itu mengurangi laju kendaraan.

Salah satu pembonceng terlihat membungkuk kemudian memukulkan benda panjang yang dibawanya di jalan. Di simpang tiga atau traffic light depan Polsek Jogonalan, sebagian rombongan berhenti dan terlihat mengacungkan benda yang mereka bawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya