SOLOPOS.COM - Pegawai Negeri Sipil. (Ilustrasi/Solopos Dok).

Solopos.com, BOYOLALI — Video rapat pembubaran paguyuban dan pengembalian uang iuran Aparatur Sipil Negara atau ASN Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, beredar viral di media sosial.

Diduga, pembubaran paguyuban ASN itu dilakukan setelah tarikan iuran mereka tersebar. Video pembubaran paguyuban itu diunggah di akun @PartaiSocmed di aplikasi X (sebelumnya Twitter) pada Senin (20/11/2023) malam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki bertopi hitam yang diketahui sebagai Koordinator Paguyuban ASN Nglembu Bersatu, Suparmin, mengatakan keputusan bersama telah bulat untuk membubarkan paguyuban ASN tersebut.

Ia juga mengatakan uang yang telah terkumpul akan dikembalikan. “Ke depan, bola bali ngomong netral, ini yang menjabarkan panjenengan piyambak. Dalam arti setelah tidak ada ASN paguyuban, kalau nanti panjenengan ada sikap, tindakan, perilaku, gerakan, mengarah ketidaknetralan, menjadi tanggung jawab masing-masing. Termasuk saya, karena memang saya niatkan saya netral,” kata Suparmin dalam video tersebut.

Setelah paguyuban tersebut dibubarkan, Suparmin meminta para anggota paguyuban menghapus grup Whatsapp mereka. Ia juga meminta mereka untuk keluar grup secara mandiri. Jika tidak, akan dipaksa keluar oleh admin.

Ia selanjutnya meminta para hadirin yang hadir untuk bersikap netral dalam Pemilu. Ia mengimbau jangan ada aksi kampanye, ajak-mengajak, atau mempengaruhi.

Lelaki tersebut juga meminta ASN untuk menganalisis dan mencermati calon terbaik menurut mereka. Setelah itu, mereka diminta mengeksekusi pilihannya di bilik suara.

“Bismillahirrahmanirrahim, paguyuban ASN se-Desa Nglembu kami bubarkan,” kata dia lalu mengetuk palu ke meja tiga kali.

Pengguna akun X @PartaiSocmed pada Rabu (15/11/2023) mengunggah informasi yang diduga tarikan iuran ASN di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Tarikan iuran untuk PNS senilai Rp500.000 dan PPPK Rp300.000.

Situasi Aman dan Tidak Ada Masalah

Sementara itu, Kepala Desa Nglembu, Sutoto, saat dimintai informasi membenarkan pada Senin (20/11/2023) ada salah satu pengurus paguyuban ASN Nglembu yang meminta izin secara lisan kepadanya untuk meminjam balai desa.

Namun, Sutoto tidak mengetahui untuk apa peminjaman balai desa itu. Ia hanya mengetahui ada pertemuan paguyuban ASN yang berkumpul pada Senin sore. “Kemungkinan benar di balai desa. Namun, saya kan tidak hadir,” kata dia kepada wartawan di kantor desa setempat, Kamis (23/11/2023).

Ia mengaku tahu video viral pembubaran paguyuban ASN Desa Nglembu, Sambi, Boyolali, tersebut dari media sosial. Terkait iuran ASN, Sutoto mengaku tidak mengetahui iuran itu digunakan untak apa karena dia bukan ASN.

Sutoto juga mengatakan tidak bisa membenarkan soal kabar yang beredar terkait ASN Nglembu yang iuran untuk memenangkan salah satu pasangan calon pada Pilpres 2024. Berdasarkan kabar yang beredar, Sutoto menyampaikan ada iuran lalu dikembalikan, akan tetapi ia tidak tahu untuk apa.

“Jumlah ASN di Nglembu saya juga kurang paham pasnya, tapi sekitar 40 orang. Untuk jumlah warga ada 2.000-an, orang dan yang punya hak pilih di Pemilu ada sekitar 1.710 orang. Namun, sekarang mungkin ada yang pindah, datang, dan meninggal,” kata dia.

Ditanya situasi desa setelah muncul unggahan video viral terkait pembubaran paguyuban ASN Nglembu, Sambi, Boyolali, Sutoto mengatakana situasi keamanan dan ketertiban masyarakat setahunya biasa saja dan tidak bergejolak.

Berkaca pada pengalaman Pemilu dan Pilkada, Sutoto mengatakan juga tidak ada masalah. Sutoto berharap semua masyarakat Nglembu untuk bisa menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar sesuai pilihan masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya