Soloraya
Rabu, 1 November 2023 - 16:49 WIB

Viral! Video Satwa Jadi Korban Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Ini Kata BTNGMb

Nimatul Faizah  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Kijang yang mati akibat karhutla Merbabu yang diunggah oleh akun @candumerbabu pada Selasa (31/10/2023). (Instagram/candumerbabu)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebuah akun media sosial Instagram @candumerbabu mengunggah foto kijang dan monyet yang terbakar pada Selasa (31/10/2023). Ia mengunggah sambil menuliskan takarir berdoa agar Merbabu lekas membaik.

Unggahannya pada slide pertama terlihat foto hewan kijang yang sebagian sudah terbakar. Lalu, pada slide kedua berupa video yang diduga monyet yang terpanggang akibat kebakaran hutan.

Advertisement

Postingan @candumerbabu kemudian diunggah oleh akun Instagram @mountnesia pada Rabu (1/11/2023) dan menjadi viral. Baru diunggah sekitar lima jam, sudah hampir 29.000 akun yang menyukai unggahan ulang @mountnesia. Ada sekitar 500-an komentar di unggahan tersebut.

“Kebakaran di Gunung Merbabu telah usai, akan tetapi meninggalkan banyak luka. Ada penghuni asli Merbabu yang mati karenanya,” tulis @mountnesia dalam takarir.

Advertisement

“Kebakaran di Gunung Merbabu telah usai, akan tetapi meninggalkan banyak luka. Ada penghuni asli Merbabu yang mati karenanya,” tulis @mountnesia dalam takarir.

Beberapa warganet terpantau turut bersimpati atas matinya hewan-hewan penghuni asli Merbabu akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Merbabu.

Kasihan mereka yang tak bisa menyelamatkan diri dari kepungan api. Semoga tidak terjadi lagi kebakaran hutan seperti ini. Lestari bumiku, hutanku, gunungku, dan makhluk yang hidup di dalamnya,” komentar pemilik akun Instagram @mariatriirama.

Advertisement

Ia mengatakan saat ini satwa yang terdeteksi mati hanya kijang dan monyet. Terkait berapa jumlah berapa banyak hewan yang mati, Nurpana menyampaikan data belum ada.

“Kijang [Muntiacus muntjak] ditemukan di wilayah Semarang, tepatnya di sekitar jalur pendakian Thekelan. Sedangkan Macaca fascicularis [monyet ekor panjang] ditemukan di wilayah Boyolali,” kata dia.

Sementara itu, luas kebakaran hutan dan lahan Gunung Merbabu diperkirakan mencapai kurang lebih 848,5 hektare. Titik api tersebar di tiga kabupaten yaitu Semarang, Boyolali, dan Magelang.

Advertisement

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu tersebut terjadi sejak Jumat (27/10/2023). Kemudian, titik api tidak terdeteksi pada Senin (30/10/2023) akibat guyuran hujan deras di wilayah kebakaran.

“Luas terdampak pada wilayah Kabupaten Semarang kurang lebih 489,8 hektare, Kabupaten Boyolali kurang lebih 191,7 hektare, dan Kabupaten Magelang kurang lebih 167 hektare,” terang Plt. Kepala Balai TN Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono, kepada Solopos.com, Senin siang.

Nurpana menyampaikan luas tersebut adalah perkiraan indikatif atau sementara berdasarkan lokasi hotspot dan laporan personel di lapangan. Sebelumnya, ia menyampaikan pada Senin pagi tidak ada titik api yang terdeteksi akibat guyuran hujan deras di wilayah kebakaran.

Advertisement

Terpisah, Kepala Resort Ampel, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Ekowati Murwaningsih, pada senin menyampaikan di wilayah Boyolali untuk vegetasi yang terbakar akibat karhutla Gunung Merbabu di wilayah Mongkrong, yaitu kirinyuh, pinus, akasia, tembelekan, dan rumput alang-alang. Kemudian, ia menjelaskan tidak ditemukan fauna atau hewan yang terbakar.

Saat dilakukan mop up atau memastikan api benar-benar padam di wilayah Merbabu Boyolali via Mongkrong pada Senin, Eko mengatakan burung kutilang, sepah, dan elang juga masih terbang di atas kawasan itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif