SOLOPOS.COM - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Boyolali yang baru, Agita Tri M, saat berada di Kantor Bupati Boyolali, Selasa (31/10/2023) sore. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pucuk pimpinan Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali telah berganti pada Selasa (31/10/2023) sore. Kegiatan lepas-sambut Kepala Kejari Boyolali dilakukan di Gedung Putih Kantor Bupati Boyolali.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kejari Boyolali lama, Andhie Fajar Arianto, bersama istri berpamitan kepada jajaran Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkopimda) Boyolali. Kemudian, Kepala Kejari Boyolali baru, Agita Tri Moertjahjanto, memperkenalkan diri kepada Forkopimda bersama sang istri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ditemui seusai acara, Gita yang sebelumnya menjadi Kepala Kejari Sambas di Provinsi Kalimantan Barat mengatakan ia senang karena bisa kembali ke Boyolali.

“Saya sudah sejak 2012 tinggal di Boyolali. Istri juga masih tetap di sini, jadi saya kembali pulang ke Boyolali. KTP sudah Boyolali walaupun asli di Madiun,” jelas dia saat berbincang kepada Solopos.com.

Waktu itu, ia menjabat sebagai Kasi Intel Kejari Boyolali. Lalu mengalami mutasi ke Garut pada 2013, sehingga sudah 10 tahun sejak ia bertugas di Kejari Boyolali. Setelah dari Garut, ia pindah ke berbagai kota, seperti Pamekasan, Manado, Semarang, Sukoharjo, Sambas, dan kembali ke Boyolali.

Ia menilai perkembangan Boyolali sangat pesat setelah 10 tahun. Walaupun Gita bertugas ke mana-mana, ia mengatakan selalu pulang ke Boyolali sehingga memantau terus perkembangan.

“Boyolali dalam sistem keuangan, sistem pemerintahan, semua rapi tertata. Itu yang menjadikan saya keluar dari Boyolali sempat memberikan masukan ke pemerintah daerah tempat saya bertugas, saya sampaikan bahwa model-model hal pelaksanaan manajemen keuangan, administrasi, semua berjalan bagus,” jelas dia.

Terkait program kerja 100 hari, ia mengatakan belum bisa banyak berkomentar karena masih perlu dihimpun apa saja prestasi dan permasalahan. Sehingga, setidaknya 100 hari ke depan, apalagi jelang akhir tahun, maka capaian kinerja akan saling terkait dengan penyerapan anggaran, tindak pidana korupsi, dan lain-lain.

“Akan kami cek dan ricek semuanya,” kata dia.

Sementara itu, Kejari Boyolali lama, Andhie merasa terkesan bisa ditugaskan di Boyolali. Ia juga mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali sangat bersinergi dengan Kejari Boyolali semasa ia bertugas.

Ia mengatakan dimutasi ke Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi kepala bagian kepangkatan dan mutasi. Lebih lanjut, ia menilai dalam proses perjalanan tugas di Kejari Boyolali dapat berjalan baik karena sinergi dengan Pemkab Boyolali.

“Semisal kegiatan di kami tidak ada anggaran, kebetulan di teman-teman pemerintah daerah ada anggaran, kami bisa berjalan sinergi, sehingga dapat memberikan peran positif kepada masyarakat yang ada di Boyolali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya