SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan. (Dok Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 23 warga di Kecamatan Pedan dan Kecamatan Trucuk, Klaten, mengalami keracunan massal diduga setelah mengonsumsi sayur pecel. Mereka terdiri dari 14 warga Pedan dan sembilan warga Trucuk.

Dari jumlah itu, dua orang harus menjalani rawat inap di PKU Muhammadiyah Pedan dan dua orang dirawat di Puskesmas Pedan. “Lainnya rawat jalan,” kata Subkoordinator Surveilans Karantina Kesehatan dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Mentes Hartanti, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (20/2/2024).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mentes menjelaskan dari laporan Puskesmas, awalnya ada beberapa warga yang mengalami gejala mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Setelah diselidiki, di sekitar wilayah tersebut juga ada beberapa warga lain yang mengalami gejala serupa.

Mereka mengaku sebelumnya mengonsumsi pecel dan gudangan yang dibeli dari salah satu pedagang di pasar. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan kasus keracunan itu terdeteksi Dinkes pada Senin (19/2/2024).

“Sabtu [17/2/2024] sore itu ada warga Pedan dan Trucuk yang membeli pecel di pasar. Pada Minggu [18/2/2024] ada yang bergejala mual-mual, muntah, kemudian periksa ke klinik dan dua orang mondok di Puskesmas Pedan sementara dua orang lainnya mondok di PKU Pedan,” jelas Anggit.

Kondisi mereka kini dikabarkan terus membaik. Dinkes juga sudah mengambil sampel makanan dari pecel untuk memastikan apakah ada bahan makanan yang mengandung bakteri penyebab keracunan.

Sampel yang diambil yakni kenikir, timun, kacang panjang, ampas kelapa (sambal kelapa), trancam, kemangi, serta gudangan. Sampel itu diuji ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BB Labkesmas) Yogyakarta, Selasa (20/2/2024).

Kini, Dinkes menunggu hasil pengujian sampel. Anggit menjelaskan belum bisa dipastikan apakah 23 orang itu mengalami keracunan karena mengonsumsi pecel tersebut lantaran masih menunggu hasil pengujian sampel.

Namun, dari keterangan mereka yang bergejala, sebelumnya mereka mengonsumsi pecel yang dibeli dari salah satu pedagang. “Kami tetap masih melakukan pengecekan terlebih dahulu,” ungkap dia.

Sekretaris Desa (Sekdes) Sajen, Kecamatan Trucuk, Jaka Haryanta, mengatakan dari informasi yang dia terima ada tiga warga Sajen mengalami gejala yang sama. Ada yang menjalani rawat inap dan ada yang rawat jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya