SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan telepon darurat atau SOS pada aplikasi Matur Dokter berbasis website dari Dinas Kesehatan Klaten. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten memastikan aplikasi pelayanan kesehatan Matur Dokter saat ini masih aktif. Bahkan aplikasi itu terus dikembangkan dengan basis website dan dilengkapi tombol darurat atau SOS.

“Sampai saat ini aplikasi masih jalan. Kami punya tempat khusus untuk aplikasinya. Sekarang sudah berbasis website. Jadi tidak harus download, bisa langsung dibuka melalui website sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (14/11/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Anggit menjelaskan aplikasi itu terus dikembangkan. Salah satu yang terbaru yakni ada tombol SOS dalam aplikasi itu. Tombol SOS itu sebagai pelayanan panggilan darurat Matur Dokter, untuk memudahkan pelayanan ketika seseorang mengalami atau mengetahui kondisi kegawatdaruratan terkait kesehatan.

“Misalkan ada seorang teman yang jatuh dan butuh segera mendapatkan penanganan. Di saat bersamaan kita berada di posisi di sana. Melalui tombol itu, pengguna aplikasi tinggal pencet tombol tersebut dan langsung terhubung operator Matur Dokter. Dengan memencet tombol itu bisa langsung diketahui di mana posisinya dan bisa segera dilakukan penanganan,” jelas Anggit.

Soal jumlah pengguna aplikasi Matur Dokter, Plt Kepala Dinkes Klaten mengatakan selama setahun terakhir ada sekitar 883 pengguna. Dari jumlah itu, ada 78 pengguna kegawatdaruratan termasuk kegawatdaruratan maternal.

Anggit menjelaskan tidak ada target soal pengguna aplikasi tersebut. Hal yang lebih penting, jelas Anggit, adalah aplikasi itu dimunculkan untuk memudahkan warga mengakses pelayanan kesehatan di Kabupaten Bersinar.

Di sisi lain, Anggit menjelaskan pelayanan di tingkat fasilitas kesehatan primer terus ditingkatkan. Hal itu sesuai dengan tema Hari Kesehatan Nasional yakni Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju.

“Ada enam hal penting harus terus ditata mulai dari penguatan primer, pelayanan rujukan, tenaganya, sarana dan prasarana, regulasi, dan biaya. Jadi peningkatan pelayanan ada di pelayanan primer, bagaimana memanfaatkan upaya preventif promotif sehingga nanti mampu menekan biaya-biaya kesehatan,” jelas dia.

Perbaikan Pelayanan di Puskesmas

Disinggung pelayanan di beberapa Puskesmas di Klaten yang sebelumnya sempat disorot terkait pelayanan ambulans, Anggit mengatakan evaluasi sudah dilakukan. Seluruh komponen yang jaga di Puskesmas kini bisa memanfaatkan dan mengoperasikan ambulans.

“Untuk permasalahan beberapa waktu lalu sudah selesai. Pelayanan di Puskesmas menurut saya sudah optimal. Terkait kemarin ada permasalahan di salah satu Puskesmas karena kendala kondisi salah satu petugas sedang sakit, kami sudah menyiasati,” kata Anggit.

Anggit menegaskan sekarang semua komponen yang jaga di Puskesmas bisa memanfaatkan kemampuan untuk mengoperasikan ambulans. “Jadi seandainya ada driver yang sedang sakit, semua sudah bisa dilakukan oleh yang lainnya seperti perawatnya bisa langsung bisa menjadi driver. Ini sudah disepakati oleh teman-teman [petugas] Puskesmas,” tegasnya.

Anggit menjelaskan saat ini total 34 puskesmas di Klaten masing-masing sudah dilengkapi ambulans. Selain itu, ada dua ambulans di Dinkes. “Tujuan ambulans ini untuk membantu peningkatan pelayanan di bidang proses pengangkutan pasien kegawatdaruratan dan sebagainya bisa teratasi dengan baik,” ungkap dia.

Pada upacara peringatan Hati Kesehatan Nasional di halaman Pendapa Pemkab Klaten, Minggu (12/11/2023), Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi para tenaga kesehatan yang sudah berjuang menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun 2023 yang mengangkat tema Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju, Bupati meminta tema tersebut harus dipahami sebagai pedoman untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya