SOLOPOS.COM - Event Consultant Paranormal Phenomenon Indonesia (PPI), Madhiro Eiji (tengah) menjelaskan tentang konsep Wahana Rumah Hantu yang bertajuk Lawang Tigowelas di Eks Hotel Cakra Solo, Sabtu (30/3/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Bekas Hotel Cakra yang terletak di Jl. Slamet Riyadi Nomor 200, Timuran, Banjarsari, Solo kembali disulap menjadi wahana rumah hantuWahana yang bertajuk Lawang Tigowelas itu dibuka untuk umum selama hampir sebulan, Sabtu (30/3/2024) hingga Minggu (28/4/2024). 

Sedangkan untuk jam operasional Senin-Kamis dimulai pukul 16.00 WIB-23.00 WIB dan Jumat-Minggu pukul 16.00 WIB-24.00 WIB. 

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Wahana yang diinisiasi oleh Paranormal Phenomenon Indonesia (PPI) dan Karavan Media Network & Research (KMNR) itu diklaim menghadirkan sensasi yang lebih seram dibandingkan pada Desember 2023-Januari 2024 lalu.

Event Consultant Paranormal Phenomenon Indonesia (PPI), Madhiro Eiji, mengatakan para pengunjung wahana rumah hantu di bekas Hotel Cakra Solo akan akan disuguhi suasana horor dan aura mencekam. Sesuai tema, yakni Lawang Tigowelas, yang dalam Bahasa Indonesia berarti kamar tiga belas, pihaknya bakal mengangkat kisah hantu lokal.

Eiji mengatakan salah satu cerita horor hantu lokal atau urban legend setempat adalah tentang keangkeran kamar nomor 13 bekas Hotel Cakra yang ternyata menyimpan banyak misteri, bahkan saat hotel ini masih beroperasi.

Untuk menghidupkan suasana keangkeran Rumah Hantu Hotel Cakra Solo Lawang Tigowelas, wahana ini akan memakai seluruh area lantai 2 Gedung A dan Gedung B di eks Hotel Cakra. 

“Di dalam wahana ini akan diselipkan tantangan sesuai tema Lawang Tigowelas dan misi untuk mencari kunci pintu keluar dengan melewati level yang penuh kejutan, yang tentunya akan diketahui setelah para pengunjung memasuki area wahana,” kata dia dalam Jumpa Pers di Eks Hotel Cakra, Sabtu (30/3/2024) sore.

Selain itu, Eiji mengatakan Hotel Cakra Solo yang terkenal angker itu tidak bisa lepas dari era penjajahan Jepang. Menurutnya banyak korban dari kekejaman tentara Jepang terhadap pribumi. Eiji ingin memvisualisasikan kengerian itu melalui talent rumah hantu Hotel Cakra.

Dia mengatakan pihaknya bakal mengedepankan keamanan pengunjung, selain itu pengunjung diminta untuk mematuhi peraturan yang tertulis di pintu masuk wahana untuk kenyamanan bersama.

“Jangan khawatir, kami tetap menyediakan tim medis dan tim non medis. Nah tim non medis ini yang membantu soal spiritual, jadi teman-teman tidak perlu khawatir,” kata dia. 

Eiji mengungkap alasan kembali dipilihnya Solo sebagai tempat diadakannya wahana rumah hantu. Menurutnya pangsa pasar atau peminat misteri di Kota Bengawan sangat tinggi. Hal itu tergambar dari jumlah kunjungan tahun lalu yang diklaim mencapai puluhan ribu.

“Kalau di kota-kota lain tidak sebesar itu, tapi di Solo total bisa sampai puluhan ribu. Targetnya untuk event kali ini kami mencapai jumlah kunjungan yang melebihi tahun lalu,” kata dia.

Eeji juga mengklaim wahana rumah hantu di bekas Hotel Cakra Solo itu skalanya lebih besar yakni  tiga kali lipat dibandingkan dengan kota lain yang pernah disambangi PPI.

Pihaknya mematok harga tiket yang relatif terjangkau. Eiji mengatakan tiket masuk wahana hantu itu dibandrol dengan harga Rp30.000/orang. Sedangkan khusus hari Jumat-Minggu harga tiket yakni Rp35.000/orang.

Selain itu pihaknya juga menyedikan harga tiket khusus untuk pelajar yakni Rp25.000/orang yang berlaku setiap hari. Penyelenggara juga menyediakan area tenant F&B dan stand merchandise yang bisa dinikmati para pengunjung di pintu keluar wahana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya