SOLOPOS.COM - TRC BPBD Klaten membersihkan alur Sungai Kroman di samping Grha Bung Karno Klaten, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Jumat (5/1/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Tiga alur sungai di Kabupaten Klaten rawan meluap dan menyebabkan banjir pada musim hujan. Selain sedimentasi, bangunan yang mepet dengan alur sungai hingga pilar jembatan di tengah sungai menjadi penyebab air sungai itu rawan meluap.

Ketiga sungai itu yakni Sungai Birin, Sungai Dengkeng, serta alur Jetis Bolo. Di Klaten total ada 86 alur sungai. Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Darminto, ada beberapa penyebab tiga alur sungai itu rawan meluap.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Di samping ada sedimentasi, bangunan yang menjorok ke sungai, hingga pilar jembatan ketika ada pohon bambu yang roboh dan menyangkut ke pilar membuat aliran air terhambat hingga bisa terjadi luapan,” kata dia saat ditemui wartawan di Grha Bung Karno Klaten, Jumat (5/1/2024).

Darminto menjelaskan upaya pengurangan risiko terjadinya luapan dan banjir dari alur sungai di Klaten sudah dilakukan. Seperti pengerukan sedimentasi alur Sungai Dengkeng dari jembatan di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, ke timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

“Pintu-pintu air sudah dicek, ketika ada kerusakan diperbaiki. Kemudian dari beberapa desa bekerja sama dengan PSDA [pengelola sumer daya air] memasang matras atau penguat di tanggul-tanggul yang rawan jebol seperti di Karangturi dan Gaden,” kata Darminto.

Ancaman luapan air sungai juga tergantung kondisi cuaca. Dia berharap curah hujan pada musim hujan tahun ini tidak ekstrem. Sementara itu, ratusan ASN bergotong-royong membersihkan kawasan Grha Bung Karno Klaten, Jumat pagi. Selain kawasan gedung, gotong royong itu juga membersihkan alur sungai bersama TRC BPBD Klaten dan DPUPR.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan selain untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan rapi, kegiatan itu sekaligus menjadi upaya pengurangan risiko bencana terutama bencana hidrometeorologi seiring musim hujan. Dia berharap gerakan serupa bisa digelar rutin di tingkat kecamatan maupun desa.

“Kami sudah mencanangkan gerakan gotong royong rutin sebelumnya. Nanti akan diikuti dari kecamatan dan desa. Kegiatan pagi ini menjadi media ajakan. Jadi tidak sekadar mengajak, tetapi para ASN bisa memberikan contoh,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya