Soloraya
Senin, 23 Oktober 2023 - 08:21 WIB

12.076 Jiwa di Sukoharjo Terdampak Kekeringan, 2 Juta Liter Air Disalurkan

Magdalena Naviriana Putri  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit dan pejabat lainnya mengirimkan bantuan air bersih di Kedungjambal, Tawangsari, Senin (18/9/2023). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Meski dalam beberapa hari terakhir gerimis hingga hujan telah melanda Sukoharjo namun krisis air bersih di daerah tersebut semakin meluas. Setidaknya terdapat 12.000 jiwa lebih terdampak kekeringan di 3 kecamatan, yakni Tawangsari, Bulu dan Weru.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan hingga Minggu (22/10/2023) kekeringan di Sukoharjo meluas. Namun menurutnya hal tersebut masih terjadi dalam lingkup desa dan kecamatan yang sama dengan sebelumnya.

Advertisement

Jumlah desa dan kecamatan terdampak kekeringan masih terjadi di 18 desa di 3 kecamatan tersebut. Sedangkan jumlah dukuh bertambah dan terakumulasi mencapai 49 dukuh sehingga menambah jumlah jiwa kekurangan air bersih.

Ariyanto membeberkan sedikitnya terdapat 3.324 kepala keluarga terdiri atas 12.076 jiwa terdampak krisis air bersih. Sampai saat ini air bersih didistribusikan ke lokasi-lokasi terdampak.

Advertisement

Ariyanto membeberkan sedikitnya terdapat 3.324 kepala keluarga terdiri atas 12.076 jiwa terdampak krisis air bersih. Sampai saat ini air bersih didistribusikan ke lokasi-lokasi terdampak.

“Hingga saat ini, total terdistribusi 443 tangki air bersih ke lokasi terdampak kekeringan. Total air bersih yang terdistribusikan mencapai 2.040.500 liter air,” ungkap Ariyanto.

Dari jumlah tersebut, ia membeberkan distribusi air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Bulu sebanyak 498.000 liter atau 106 tangki, Kecamatan Tawangsari 333.000 liter atau 75 tangki. Sedangkan Kecamatan Weru jumlah pengiriman air bersih paling banyak 1.209.500 liter atau 262 tangki.

Advertisement

“Prediksi sampai akhir November. Potensi warga terdampak masih bisa bertambah. Perkiraan awal musim hujan juga bisa maju bahkan mundur,” bebernya.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan ke depan akan membuat sumur dalam demi mengatasi kekeringan di sejumlah lokasi tersebut. Hal itu dilakukan agar ketika musim kemarau tiba seperti saat ini, warga tidak lagi kesulitan air bersih.

“Saat ini memang sumur-sumur milik warga sudah kering. Ke depan, Pemkab Sukoharjo telah menyiapkan progam bantuan pembuatan sumur dalam sebagai bentuk penanganan kedepan terkait kekeringan,” jelasnya.

Advertisement

Bupati juga meminta kepada warga, jika mengalami kekurangan air bersih untuk segera melapor ke pemangku daerah setempat, seperti kepala desa hingga camat. Agar selanjutnya kesulitan tersebut dilaporkan ke bupati dan segera dikirimkan bantuan air bersih.

“Setiap hari ada pengiriman air bersih untuk warga yang berasal dari Pemkab serta instansi lainnya. Mudah-mudahan kiriman air bersih ini dapat membantu dan bermanfaat bagi warga,” ungkap bupati.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif