SOLOPOS.COM - Petugas Dishub Karanganyar memperbaiki penerangan jalan umum (PJU) yang ambruk diterjang angin kencang. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sedikitnya 15 unit penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Karanganyar rusak hingga ambruk diterjang hujan dan angin kencang dalam dua hari terakhir.

Kasi Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Karanganyar, Muladi, menyebut jumlah PJU yang rusak akibat bencana hidrometeorologi tahun ini yang paling parah. Kerugian akibat kejadian ini mencapai puluhan juta rupiah. Selain tiang PJU rusak, jaringan listrik juga terputus.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kita data ada 15 PJU rusak dan ambruk, ini kondisi paling parah. Dua hari berturut-turut diterjang hujan dan angin,” kata dia kepada wartawan pada Jumat (5/1/2024).

PJU yang rusak tersebar di beberapa wilayah di Karanganyar. Ada yang di perbukitan sehingga pembenahannya membutuhkan waktu. Dari pendataan, lokasi dengan kerusakan PJU paling parah ada di ruas jalan Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang. Tiang PJU tersebut roboh dan rangkaian listriknya terputus.

Tim lalu lintas Dishub mengerjakan perbaikannya pada Kamis (4/1) dengan bantuan mobil crane. Pengerjaannya sampai menutup separuh ruas jalan. “Kita koordinasi dengan PLN untuk perbaikannya karena berkaitan dengan jaringan listrik,” kata Muladi.

Lokasi lain yang PJU-nya rusak yakni di wilayah Lalung, Kecamatan Karanganyar; Gaum, Kecamatan Tasikmadu; dan Kecamatan Kebakkramat. Dishub memiliki enam personel yang standby on call untuk mengatasi kerusakan PJU begitu mendapat laporan. Jika dibutuhkan, personel dari regu lain di Dishub juga siap diperbantukan. Biasanya, petugas dari bagian rambu ikut dilibatkan.

Sedangkan untuk pemangkasan pohon tumbang, Dishub koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Kami hanya pesan jika ada PJU rusak atau ambruk segera hubungi kami. Jangan menyentuh apalagi saat aliran listrik masih menyala karena bisa kena setrum,” imbau Muladi.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, menyiagakan personel dan relawan 24 jam. Dia memprediksi cuaca buruk hujan dan angin akan melanda hingga Februari nanti. Karena itu, Hendro meminta warga mewaspadai potensi bencana, salah satunya pohon tumbang.

Kemudian bagi warga yang tinggal di wilayah lereng gunung atau perbukitan untuk waspada longsor. Lalu juga warga di bantaran sungai untuk mewaspadai bencana banjir.

“Kerugian bencana alam dua hari ini mencapai puluhan juta rupiah. Kita sudah menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya