SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan calon anggota legislatif. (freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 18 calon anggota legislatif atau caleg wajah baru diproyeksikan lolos menjadi anggota DPRD Wonogiri berdasarkan hasil Pemilu 2024. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap dan pengekor senior mereka namun bisa memberikan ide-ide segar di parlemen Wonogiri.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com terhadap hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat kabupaten, ada 18 caleg wajah baru yang diproyeksikan lolos menjadi anggota DPRD Wonogiri 2024-2029.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penghitungan dengan mengasumsikan masing-masing parpol konsisten terhadap aturan yaitu mereka yang menjadi anggota DPRD adalah mereka yang memperoleh suara terbanyak di partainya.

Caleg baru yang diprediksi lolos itu tersebar di semua daerah pemilihan (dapil) anggota DPRD Wonogiri. Berikut daftar nama caleg wajah baru yang diprediksi lolos ke DPRD Wonogiri tersebut:

Dapil I:

  1. Azalea Puteri Utami (PDIP)
  2. Wawan Arifianto (PKS)
  3. Dwi Prasetyo (PAN)

Dapil II:

  1. Any Wahyu Setiawati (PDIP)
  2. Ruderikus Wiwoho Adi (PDIP)
  3. Nyamik Saptati (PKS)

Dapil III:

  1. Suryo Suminto (Gerindra)
  2. Astarno (PDIP)
  3. Mariji (PDIP)
  4. Yudhi Sri Cahyono (PDIP)
  5. Iwan Susilo (PKS)

Dapil IV:

  1. Ahmad Nasir
  2. Susanto

Dapil V:

  1. Sugiharno (Demokrat)
  2. Joko Warsito (PKS)
  3. Intan Kusuma Susanti (Golkar)
  4. Lutfi Angga Pradana (PDIP)
  5. Romandhani Andang (PDIP)

Pengamat politik Wonogiri, Bambang Tetuko, mengatakan jumlah caleg wajah baru yang lolos itu ke parlemen itu tidak sampai separuh dari total 50 kursi di DPRD Wonogiri.

Petahana Punya Keuntungan

Sejak awal dia sudah memprediksi caleg baru akan cukup sulit mendapatkan kursi di lembaga legislatif selama mesin parpol belum bekerja secara efektif dengan sistem demokrasi proporsional terbuka yang diterapkan sekarang ini.

Dia menerangkan caleg petahana sudah lebih dulu dikenal masyarakat. Mereka mempunyai waktu lima tahun untuk terjun langsung ke akar rumput selama menjadi anggota DPRD. Dengan begitu, mereka selangkah lebih maju dibandingkan caleg baru.

Di sisi lain, lanjutnya, masih banyak parpol yang belum mempunyai strategi baik. Mereka masih mengandalkan individu caleg untuk mendapatkan kursi. Kondisi itu membuat caleg baru yang belum banyak dikenal warga sulit berkembang dan lolos ke DPRD Wonogiri. Cara berkampanye para caleg yang masih mengedepankan ego masing-masing.

“Ini yang belum dipahami parpol maupun calegnya. Harusnya mereka mengamankan dulu suara parpol untuk dapat kursi,” kata mantan komisioner KPU Wonogiri itu saat dihubungi Solopos.com, Selasa (12/3/2024).

Pengamat politik Wonogiri lainnya, Suyono, menyampaikan ada beberapa faktor yang menyebabkan caleg baru sulit mendapatkan kursi anggota DPRD. Menurutnya dia, selama ini masih banyak parpol yang belum membumi. Artinya parpol turun ke masyarakat hanya ketika masa kampanye.

Padahal seharusnya tugas parpol adalah menyiapkan kader yang menjadi citra parpol di masyarakat sepanjang waktu. Dengan kata lain, parpol seharusnya memiliki kader-kader di akar rumput yang memang berkontribusi baik di lingkungan misalnya aktif berkegiatan sosial.

”Ketika Pemilu, mereka tinggal ngunduh saja karena punya kader atau caleg yang sudah dikenal baik di masyarakat. Jadi parpol dan kader jangan malu-malu mengenalkan diri ke masyarakat, harus ditunjukkan identitasnya,” ucap dia.

Caleg Baru Harus Berani

Menurut Suyono, meski caleg baru yang lolos ke DPRD Wonogiri masih minoritas, mereka diharapkan bisa memberikan warna baru di lembaga legislatif tersebut. Para anggota DPRD itu harus mau dan mampu mengeluarkan ide-ide mereka. Jangan sampai mereka minder dengan anggota yang senior sehingga hanya mengekor dan tidak bisa menyuarakan aspirasi.

“Kekuatannya nanti ada di fraksi. Maka dari itu, fraksi-fraksi yang kecil ini harus bisa unjuk gigi. Artinya mereka harus berani mengeluarkan ide sehingga fraksi besar justru bisa mengikuti ide mereka. Sebisa mungkin, jangan sampai ada voting, tetapi musyawarah mufakat untuk ketika menentukan kebijakan,” jelas pria yang juga pernah menjadi komisioner KPU Wonogiri itu.

Sementara itu, salah satu caleg wajah baru yang diproyeksikan lolos dari Dapil I, Dwi Prasetyo, mengatakan tidak ada persiapan atau program khusus darinya ketika sudah duduk di kursi DPRD Wonogiri.

Dwi mengaku hanya akan mengikuti alur yang berdasarkan aspirasi masyarakat. Dia bahkan belum punya rencana atau keinginan akan berada di komisi berapa di DPRD Wonogiri nanti.

”Nanti tinggal mengikuti saja. Yang penting saya mengikuti kehendak masyarakat saja,” kata caleg PAN yang sekaligus mantan Kepala Desa Bulusulur, Wonogiri, itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya