SOLOPOS.COM - Lambang Partai Golkar. (partaigolkar.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Dengan tujuh partai politik (parpol) yang diprediksi menduduki 50 kursi di DPRD Wonogiri sesuai hasil Pemilu 2024, Pilkada Wonogiri pada November mendatang, memungkinkan diikuti tiga poros koalisi, bukan dua seperti pada lima tahun lalu.

Namun, semua itu tergantung bagaimana para pengurus parpol tersebut saling berkomunikasi dan kesepakatan yang mereka capai. Dalam hal ini, Partai Golkar menjadi pemegang kunci apakah Pilkada Wonogiri 2024 akan diikuti dua atau tiga koalisi parpol pengusung cabup-cawabup.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selama Partai Golkar tidak berkoalisi dengan PDIP, peluang munculnya tiga poros koalisi dengan tiga pasangan cabup-cawabup di Pilkada Wonogiri masih terbuka.

Sebagai informasi, ambang batas parpol atau gabungan parpol mengusung cabup-cawabup paling sedikit memiliki 20% kursi di lembaga legislatif atau memperoleh 25% dari akumulasi suara sah Pemilu terakhir.

Dengan jumlah 50 kursi di DPRD Wonogiri, parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 10 kursi untuk bisa mengusung cabup-cawabup. Sesuai ketentuan itu, dari tujuh parpol yang diproyeksikan mendapat kursi di DPRD Wonogiri, hanya PDIP yang memenuhi syarat elektoral untuk mengusung pasangan cabup-cawabup tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain.

PDIP diproyeksikan memperoleh 27 kursi berdasarkan penghitungan menggunakan Sainte Lague pada hasil rekapitulasi suara di tingkat KPU Wonogiri. Di sisi lain, Partai Golkar yang diprediksi mendapat tujuh kursi hanya butuh tiga kursi lagi untuk membentuk koalisi pengusung pasangan calon di luar PDIP.

Skenario Koalisi

Partai Golkar bisa berkoalisi dengan salah satu atau lebih dari lima parpol lain yang memiliki kursi di DPRD Wonogiri. Jika Partai Golkar memilih berkoalisi dengan PDIP seperti pada Pilkada 2020 lalu, maka tinggal tersisa 16 kursi yang dimiliki lima parpol lain, hanya cukup untuk membentuk satu koalisi.

Tiga poros koalisi hanya bisa terbentuk jika Partai Golkar tidak berkoalisi dengan PDIP dan memilih koalisi dengan satu parpol lain misalnya dengan Partai Gerindra (total jadi 11 kursi) atau Partai Golkar dengan PKS (total jadi 12 kursi). Jika ini yang terjadi, masih ada cukup kursi untuk parpol sisanya membentuk poros ketiga.

Pengamat politik yang juga mantan komisioner KPU Wonogiri, Suyono, sebelumnya mengamini Pilkada Wonogiri 2024 berpeluang diikuti tiga pasangan cabup-cawabup. Ia pun berharap dengan sisa waktu yang tinggal beberapa bulan lagi, parpol di Wonogiri segera memunculkan kandidat cabup-cawabup agar masyarakat bisa segera menilai dan menentukan pilihan.

“Perubahan komposisi kursi ini memungkinkan ada tiga koalisi untuk mengusung calon bupati. Makanya parpol harus mulai saling berkomunikasi untuk Pilkada November 2024 nanti. Parpol harus mulai menampilkan kandidatnya,” kata Suyono saat dihubungi Solopos.com, Senin (11/3/2024).

Dia melanjutkan semakin cepat parpol atau gabungan parpol menetapkan calon yang bakal diusung akan memberikan keuntungan bagi mereka sekaligus masyarakat. Menurut Suyono, waktu yang dimiliki parpol untuk menyiapkan cabup-cawabup ini tidak panjang.

Dengan sesegera mungkin parpol menetapkan calon, maka kandidat mereka akan lebih dulu dikenal masyarakat. Di sisi lain, masyarakat memiliki waktu untuk menilai calon yang bakal dipilih.

Parpol Mulai Komunikasi

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Boma Aji, mengatakan setelah Pemilu 2024 usai, Golkar Wonogiri sudah bersiap untuk Pilkada 2024. Bondan menyebut mulai berkomunikasi dengan parpol lain mengenai peluang koalisi sekaligus mencari kandidat untuk diusung.

”Kami dapat tujuh kursi, artinya minimal kami butuh tiga kursi lagi untuk dapat mengusung calon bupati. Golkar ini partai yang sangat cair, kami masih berusaha komunikasi lintas partai. Tunggu saja,” ujar dia.

Dia menambahkan Partai Golkar Wonogiri akan lebih memprioritaskan berkomunikasi dengan parpol dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Hal itu karena koalisi partai tersebut sudah terbentuk ikatan kuat dalam memenangkan Prabowo-Gibran di daerah.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto, juga mengatakan saat ini sudah mulai berkomunikasi dengan partai lain untuk Pilkada 2024. Gerindra Wonogiri cukup aktif menjalin komunikasi lintas partai mengingat perolehan kursi di DPRD Wonogiri hanya empat.

Suryo menyebutkan Gerindra akan berusaha mengusung calon yang “tegak lurus” dengan pemerintahan Presiden terpilih hasil Pemilu 2024.

“Kami berusaha untuk lurus ke atas. Tetapi kami belum menentukan nama siapa yang akan diajukan. Komunikasi dengan partai lain masih kami lakukan. Yang jelas dalam politik itu semua menjadi mungkin,” kata Suryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya