SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani keramba jaring apung Waduk Cengklik Boyolali. (Dok Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mencatat paling tidak 31 ton ikan mati mendadak akibat fenomena upwelling di Waduk Cengklik Boyolali hingga Senin (11/3/2024). Akibatnya, petani Karamba Jaring Apung (KJA) di waduk tersebut rugi hampir Rp1 miliar.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Disnakkan Boyolali, Nurul Nugroho, mewakili Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menyampaikan fenomena upwelling berawal pada Sabtu (9/3/2024) dengan cuaca mendung dan tidak ada angin seharian.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Hal tersebut mengakibatkan fenomena upwelling atau naiknya massa air dari dasar waduk ke permukaan dengan membawa bahan beracun sisa pakan,” kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Ia menjelaskan pada Minggu (10/3/2024) dilaporkan 80% ikan di karamba jaring apung Waduk Cengklik Boyolali akibat fenomena upwelling. Laporan terus berlanjut sampai malam dan pada Senin ini juga kematian ikan masih terus dilaporkan.

Nurul menjelaskan dampak kejadian tersebut dirasakan para pembudi daya ikan KJA di Waduk Cengklik Boyolali. Ia memerinci kerugian yang dialami kelompok petani KJA yang terdampak.

Kelompok Sumber Rejeki Sobokerto dengan total anggota 37 orang melaporkan kematian ikan sebanyak 14 ton. Lalu Kelompok Tirto Panguripan melaporkan sekitar 10 ton milik 21 anggotanya mati.

Kelompok Ngudi Makmur Desa Ngargorejo juga melaporkan ada 7 ton ikan yang mati akibat fenomena upwelling di Waduk Cengklik. “Total 31 ton ikan mati dengan kerugian sekitar Rp890 juta,” kata dia.

Tindak lanjut akibat kejadian upwelling tersebut yaitu pengurangan pemberian pakan ikan sampai kondisi dan cuaca perairan membaik. “Evakuasi ikan yang mati dari air dilanjutkan dengan penguburan, sebagian diberikan ke ikan lele,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya