SOLOPOS.COM - Warga dan sukarelawan menebang pohon di sekitar rumah warga Desa Pucanganom, Giritontro, Wonogiri, Minggu (25/2/2024). Kegiatan itu untuk pencegahan pohon tumbang akibat angin kencang. (Istimewa/BPBD Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 29 rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak kategori sedang akibat bencana angin kencang atau puting beliung di Desa Pucanganom, Giritontro, Wonogiri.

Tak hanya itu, kejadian pada Sabtu (24/2/2024) itu juga merusak bangunan balai desa dan sekolah dengan kategori rusak ringan. Atas kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Wonogiri meminta warga untuk waspada.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Warga Wonogiri dimintai waspada dengan potensi kejadian bencana angin kencang atau puting beliung yang rawan terjadi saat puncak musim hujan seperti sekarang ini. Masyarakat perlu memitigasi bencana agar tingkat kerusakan akibat bencana itu bisa diminimalkan.

Pelaksana Tugas Kepala BPDB Wonogiri, Trias Budiono, mengatakan saat ini Wonogiri sudah mulai memasuki puncak musim hujan. Tetapi karakter puncak musim hujan pada 2024 ini berbeda karena pengaruh El Nino pada 2023.

Frekuensi dan intensitas hujan pada musim hujan saat ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, kata dia, kejadian bencana hidrometeorologi tetap tinggi.

Jenis bencana hidrometeorologi yang cukup rawan terjadi dengan kondisi cuaca semacam ini yaitu angin kencang atau puting beliung seperti yang terjadi di Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, pada Sabtu (24/2/2024). Sementara tingkat kejadian bencana tanah longsor dan banjir diprediksi akan turun.

“Kemarin, sudah ada bencana angin puting beliung di Giritontro. Ini sekarang rawan terjadi pada puncak musim hujan di Wonogiri,” kata Trias saat dihubungi Solopos.com, Selasa (27/2/2024).

Dia menjelaskan angin kencang di Desa Pucanganom itu cukup besar hingga mengakibatkan 29 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak sedang, dan bangunan balai desa dan sekolah SD rusak ringan.

Selain itu sejumlah pohon di sekitar rumah warga tumbang. BPBD dan sukarelawan sudah mengevakuasi rumah yang terdampak bencana tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Daya Rusak Tinggi

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Wonogiri, Sri Maryati, menerangkan puncak musim hujan di Wonogiri diprediksi tidak akan berlangsung terlalu lama. Meski demikian, potensi bencana alam tetap rawan terjadi, khususnya angin kencang.

Sri menyebutkan hampir semua wilayah di Wonogiri rawan angin kencang atau puting beliung baik di daerah pegunungan atau dataran landai. Pada 2023, BPBD Wonogiri mencatat ada 13 kejadian angin kencang yang cukup besar tersebar di sejumlah kecamatan antara lain Selogiri, Tirtomoyo, Girimarto, dan Paranggupito.

Secara topografi empat kecamatan itu berbeda. Hal ini membuktikan angin kencang bisa terjadi di semua wilayah di Wonogiri. Menurut dia, masyarakat harus peka terhadap bencana ini. Sebab daya rusak angin kencang ini tinggi dan bisa menimpa banyak rumah dalam sekali kejadian.

Mitigasi bencana yang perlu dilakukan antara lain memangkas cabang pohon yang sudah terlalu besar di dekat rumah, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya. Bila ada pohon yang dinilai membahayakan bila perlu ditebang.

”Kalau kita lihat sampai sekarang, walaupun frekuensi hujannya meningkat, volume air di sungai dan waduk masih normal. Yang perlu diwaspadai pada musim penghujan kali ini justru angin kencang. Karakter cuaca pada 2024 ini berbeda. Masyarakat harus peka, dengan kondisi sekarang ini, sehingga daya rusaknya bisa minim,” jelas Sri.

Dia menambahkan meski kondisi cuaca berubah, potensi kejadian bencana hidrometeorologi lain seperti tanah longsor dan banjir tidak berarti akan hilang. Masyarakat di daerah lereng gunung dan perbukitan tetap harus waspada dengan potensi tanah longsor.

Warga yang memiliki rumah di tepi atau bawah tebing bisa segera mengungsi atau pindah tempat sementara intensitas hujan terlalu tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya