SOLOPOS.COM - Puluhan personel SAR gabungan melakukan pencarian dua korban yang tertimbun longsoran tanah di Dukuh Secang, Desa Jetis, Sambirejo, Sragen, Senin (4/3/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Badan SAR Nasional (Basarnas) Surakarta merekomendasikan empat rumah di kaki bukit Dukuh Secang, RT 022, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen, direlokasi. Pasalnya lokasi rumah tersebut rawan terkena tanah longsor.

Rekomendasi itu disampaikan Koordinator SAR Basarnas Surakarta, Tri Puji Sugiyarto, setelah terjadi longsor yang menimpa rumah Lagiman, 65, di Sambirejo, Sragen.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Ditemukan empat rumah yang terancam kena longsor karena berada di kaki bukit. Kami sudah informasikan kepada BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] dan sekaligus disampaikan kepada Bupati Sragen. Lima rumah itu berbahaya sehingga perlu direlokasi. Untuk nama-nama didata dari pihak desa,” ujarnya saat ditemui wartawan saat proses pencarian korban longsor di Sambirejo, Sragen, Senin (4/3/2024).

Bayan Desa Jetis, Siti Mardiyah, menyebut empat rumah itu dihuni keluarga Patmowijoyo (tiga jiwa), keluarga Har (empat jiwa), keluarga Yadi (empat jiwa), keluarga Sakiman (empat jiwa), dan keluarga Suwandi (tiga jiwa).

Pada bagian lain, Tri mengatakan ada 250 orang yang diterjunkan dalam evakuasi dua korban tanah longsor di hari kedua. Mereka berasal dari personel SAR gabungan, TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan warga lainnya. Pencarian dimulai pukul 05.30 WIB dengan melakukan observasi di puncak bukit untuk asesmen dini.

“Asesmen itu untuk mengetahui masih ada retakan tanah atau tidak karena takutnya ada potensi longsor susulan. Setelah dicek aman dan tidak ditemukan retakan tanah,” ujar Tri.

Kebutuhan logistik tim gabungan SAR dipenuhi oleh Bupati Sragen dibantu warga. Sejauh ini tim SAR mengeklaim sudah mengetahui posisi korban yang tertimbun longsor berdasarkan keterangan orang tua korban. Denah rumah juga sudah diketahui.

“Kami bergerak lebih safety tidak mungkin terburu-buru. Korban tetap korban dan penolong tetap penolong. Kami optimistis korban dapat ditemukan hari ini dan dalam kondisi apa pun kami terima. Kami prioritaskan keselamatan,” kata Tri.

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, menyampaikan ini hari kedua proses pencarian dua dari tiga korban tanah longsor. Dia mengatakan satu korban nenek-nenek ditemukan meninggal dunia, sedangkan ayah dan anak masih dalam pencarian.

“Kami mengupayakan penemuan dua korban hari ini. Bupati juga menyiapkan dapur umum untuk warga yang mengungsi. Semoga cepat ditemukan. Pengamanan dilakukan polisi dengan memasang garis polisi supaya masyarakat tidak mendekat untuk antisipasi kerawanan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya