SOLOPOS.COM - Caleg PKS, Siti Zakiyatun Ni'mah (kiri) dan caleg PDIP, Debora Melani Rian Astuti, dipedikis melenggang ke DPRD Sukoharjo. (infopemilu.go.id)

Solopos.com, SUKOHARJO – Delapan calon legislatif (caleg) perempuan lenggang kangkung ke DPRD Sukoharjo periode 2024-2049. Komposisi caleg perempuan yang berpeluang menjadi wakil rakyat pada Pemilu 2024 berkurang dibanding Pemilu 2019.

Pada 2019, jumlah caleg perempuan yang menyegel kursi legislatif sebanyak 10 orang. Mayoritas caleg perempuan itu berasal dari PDIP yang menyumbang enam kursi. Sisanya, dua caleg perempuan dari PKS dan PKB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kini, jumlah caleg perempuan yang berpeluang kuat lolos ke parlemen berkurang menjadi delapan kursi. Enam kursi di antaranya disumbang PDIP, dua sisanya dari PKS.

Caleg perempuan asal PDIP yang diperkirakan meraih kursi legislatif yakni Endang Sri Sugiyanti, Sri Mulyani, Maria Kristutiningsih, Artiyana Ririn Yuanawati, Debora Melani Rian Astuti, dan Aristya Tiwi Pramudiyatna. Dua di antaranya merupakan caleg perempuan pendatang baru, yakni Debora Melani Rian Astuti, dan Aristya Tiwi Pramudiyatna.

Sementara dua caleg perempuan asal PKS yang meraih kursi legislatif, yakni Siti Zakiyatun Ni’mah dan Sumiyati. Mereka merupakan caleg petahana yang saat ini duduk di DPRD Sukoharjo. Bahkan, Siti Zakiyatun Ni’mah merupakan unsur pimpinan, yakni Wakil Ketua DPRD Sukoharjo.

Ketua DPD PKS Sukoharjo, Sigid Budi Raharjo, bersyukur dengan torehan dua kursi legislatif dari kalangan perempuan di partainya. Mereka mampu bersaing dengan caleg dari partai lain. “Ini tentu patut disyukuri baik pengurus maupun kader partai. Karena mampu meloloskan dua kursi legislatif perempuan dari PKS. Pemilu 2019, juga sama, dua kursi legsilatif,” kata dia, Selasa (5/3/2024).

Menurut Sigid, lolosnya para caleg perempuan merupakan bagian dari dukungan partai soal keterwakilan perempuan di parlemen. Para anggota legislatif dari kaum Hawa bisa lebih memperhatikan beragam isu sentral yang erat hubungannya dengan hak-hak perempuan, termasuk pendidikan politik bagi perempuan.

Misalnya, pemberdayaan perempuan, diskriminasi, maupun kekerasan berbasis gender. “Dengan wakil rakyat dari kalangan perempuan diharapkan mampu meningkatkan dan memajukan kaum Hawa di Sukoharjo. Edukasi pemberdayaan atau pendidikan politik bagi perempuan terus dilakukan agar jumlah anggota legislatif dari kalangan perempuan bertambah pada 2029,” ujar dia.

Sigid mencontohkan Sumiyati yang bertarung di Dapil 5 meliputi Kecamatan Mojolaban dan Polokarto. Sumiyati mampu bersaing ketat dengan caleg-caleg petahana dari parpol lain yang memiliki jaringan relawan dan basis massa yang kuat. Alhasil, Sumiyati diperkirakan  menembus parlemen dengan raihan 3.322 suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya