Soloraya
Kamis, 14 Maret 2024 - 15:43 WIB

Ada Kasus Antraks di DIY, DKPP Klaten Minta Warga Perbatasan Jauhi Sungai

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi antraks. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten mengimbau warga menjauhi dan tidak beraktivitas di alur sungai wilayah perbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyusul adanya kasus antraks di wilayah provinsi tersebut, baru-baru ini.

Warga diminta menjauhi sungai untuk mencegah persebaran spora antraks. Sebagai informasi, ada temuan dua kasus antraks di Provinsi DIY, masing-masing di Gayamharjo, Prambanan, Sleman dan Serut, Gedangsari, Gunungkidul.

Advertisement

Kedua daerah di DIY itu berbatasan dengan wilayah Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. Salah satu batas alam ketiga kabupaten di dua provinsi itu berupa alur sungai.

“Tanah di lokasi kejadian sudah dinyatakan positif antraks. Ketika ada hujan, aliran air ke sungai. Spora [antraks] di tanah yang dinyatakan positif itu bisa mengalir ke sungai, bisa menempel ke tubuh dan ternak,” kata Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, saat ditemui Solopos.com di sela vaksinasi antraks pada sapi di Desa Katekan, Gantiwarno, Kamis (14/3/2024).

Advertisement

“Tanah di lokasi kejadian sudah dinyatakan positif antraks. Ketika ada hujan, aliran air ke sungai. Spora [antraks] di tanah yang dinyatakan positif itu bisa mengalir ke sungai, bisa menempel ke tubuh dan ternak,” kata Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, saat ditemui Solopos.com di sela vaksinasi antraks pada sapi di Desa Katekan, Gantiwarno, Kamis (14/3/2024).

Lantaran hal itu, DKPP Klaten mengimbau warga yang tinggal di perbatasan tiga kabupaten itu tak beraktivitas di sepanjang sungai. “Sampai kondisi benar-benar aman,” ungkap dia.

Terkait satu keluarga asal Klaten yang terindikasi mendapat daging sapi diduga terkontaminasi antraks, Widiyanti menjelaskan sudah ada penanganan dari petugas Dinas Kesehatan (Dinkes). Sudah ada pengambilan sampel darah dan saat ini menunggu hasil laboratorium.

Advertisement

Untuk memastikan kondisi kesehatan keluarga itu, petugas dari Puskesmas sudah melakukan pengecekan pada Senin (11/3/2024) dan memastikan mereka dalam keadaan sehat.

Pemeriksaan Warga

Triyanto menjelaskan keluarga tersebut sebelumnya mendapatkan daging dari orang tuanya yang tinggal di daerah Gayamharjo, Prambanan, Sleman. Daging kemudian disimpan dan balungan sapi dan dimasak. “Itu dapat daging, tetapi dagingnya belum diolah selama sepekan. Sementara tulangnya sudah dimasak,” kata Triyanto.

Terkait daging yang masih utuh, Triyanto mengatakan daging tersebut langsung dikubur. “Daging sudah dikubur semua, digali kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter. Untuk pengambilan sampel darah ditangani dari Puskesmas,” jelas Triyanto.

Advertisement

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan hingga kini tidak ada temuan kasus antraks baik di hewan maupun manusia di wilayah Kabupaten Bersinar.

Namun, upaya antisipasi terhadap persebaran virus tersebut terus dilakukan lantaran sebagian wilayah Klaten berbatasan dengan Gayamharjo, Prambanan, Sleman dan Serut, Gedangsari, Gunungkidul, dua daerah di DIY yang ditemukan kasus antraks.

Salah satu upaya yakni vaksinasi antraks terhadap 800 ekor sapi di lima desa Kecamatan Gantiwarno yang berbatasan dengan Prambanan dan Gedangsari meliputi Katekan, Ngandong, Kragilan, Kerten, dan Mlese. Vaksinasi dimulai Kamis (14/3/2024) dan ditargetkan rampung pada Senin (18/3/2024).

Advertisement

Selain itu, Mulyani menjelaskan sudah ada pemeriksaan dan pemantauan kondisi kesehatan satu keluarga asal Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten, yang mendapatkan daging terindikasi terpapar antraks dari Gayamharjo.

“Sudah ada penanganan kesehatan dan kondisinya aman, satu keluar itu sehat. Ini terus dalam pantauan,” kata Mulyani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif