SOLOPOS.COM - Pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar bangunan vila kosong di kompleks Pesanggrahan Karangpandan, Karanganyar, Jumat (15/12/2023). (Istimewa/Polres Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebuah bangunan vila Pesona Lembah Lawu berada di kompleks Pesanggrahan Karangpandan, Karanganyar, terbakar pada Jumat (15/12/2023) malam.

Belum diketahui penyebab kebakaran yang menimpa vila di Karangpandan tersebut. Selama ini vila tersebut kondisinya mangkrak dan tak terawat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kasi Humas Polres Karanganyar AKP Imam mewakili Kapolres AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan bangunan vila terbakar sekitar pukul 22.00 WIB. Kebakaran kali pertama diketahui oleh pengguna jalan yang melewati kompleks Pesanggrahan Karangpandan tersebut.

Kemudian pengguna jalan ini melaporkan kepada sukarelawan setempat dan dilanjutkan ke Polsek Karangpandan. Polsek menindaklanjuti ke pemadam kebakaran dan bersama sama menuju lokasi kejadian.

“Pemadaman api mulai dilakukan pukul 22.15 WIB. Api baru berhasil dipadamkan sejam kemudian,” katanya, Sabtu (16/12/2023).

Tidak ada korban dalam kejadian kebakaran di vila Karangpandan tersebut. Dia mengatakan bangunan vila yang terbakar merupakan rumah kosong dengan ukuran 20 meterx 15 meter. Bangunan itu sudah lama tak berpenghuni. Laporan warga setempat bangunan di kompleks vila tersebut sudah tidak terawat dan tidak dihuni kurang lebih 19 tahunan.

Pemerhati Sejarah dan Budaya Solo Raya, Kanjeng Raden Mas Aryo Panji (K.R.M.A.P.) L. Nuky Mahendranata Adiningrat alias Kanjeng Nuky, mengatakan bangunan vila tersebut bagian bekas tanah di Pesanggrahan Karangpandan yang lama.

Di sana terdapat batu bekas palenggahan R.M. Said yang dulunya berada di sana dan dipindah di tengah perempatan vila. Dia menjelaskan Pesanggrahan Karangpandan merupakan tempat tetirah penguasa Mangkunegaran.

Menurut Hoodfstuk II, Opkomst der Mangkoenegorosche, Cultur Belagen (2000:26) yang dialih ahasakan oleh H.R Soetomo, disebutkan Pesanggrahan Karangpandan didirikan Mangkunagoro II.

Pemilihan lokasi ini berawal dari masa R.M. Said yang gemar bertapa di Selo Gilang yang dulunya terletak di vila. Di samping batu Gilang itu dahulu ada rumah joglo yang kemudian tanpa diketahui diratakan dan diganti perumahan elit yang terbengkalai.

Pesanggrahan Karangpandan sempat direnovasi pada 1861 pada masa Mangkunagoro IV. Dan berdasarkan arsip yang berjudul Sejarah Perusahaan Kerajaan Mangkunegaran (1983:219) yang disusun oleh R.M. Mr. AK Pringgodigdo, renovasi yang dilakukan Mangkunagoro IV itu selesai pada masa Mangkunagoro VII pada 12 November 1922.

Pada bagian gapura sempat terdapat lambang Radya Laksana yang merupakan simbol Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Soerya Soemirat yang berdampingan. Ini mengisyaratkan harmoni renovasi pada masa Mangkunagoro VII dan Sunan Paku Buwono (PB) X yang membantu renovasi bagian Pesanggrahan sisi barat.

Di Pesanggrahan Karangpandan ada bagian balkon untuk menyaksikan pertandingan tenis dan olahraga lainnya pada kisaran 1928-1931. Waktu itu diharapkan bisa meramaikan pesanggrahan yang sempat disewakan untuk umum. Pesanggrahan Karangpandan ditutup pada 1931 karena minimnya peminat yang datang berkunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya