SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berfoto bersama tujuh pasangan pengantin yang menikah dalam acara Baznas Klaten Mantu di aula Masjid Raya Klaten, Senin (20/11/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Tujuh pasangan melangsungkan pernikahan dalam acara Baznas Klaten Mantu yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten, Senin (20/11/2023). Seluruh biaya pernikahan ditanggung Baznas Klaten.

Sebelumnya, tujuh pasangan pengantin itu sudah melangsungkan ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) wilayah masing-masing. Setelah itu pada Senin, ketujuh pasangan itu melangsungkan resepsi di aula Masjid Raya Klaten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rangkaian acara resepsi seperti halnya dengan upacara resepsi pada umumnya. Ketujuh pasangan itu duduk di pelaminan masing-masing. Selain anggota keluarga pasangan, resepsi itu dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani, pejabat Pemkab, hingga Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten.

Rentang usia tujuh pasangan pengantin itu bervariasi dari yang paling muda pasangan berusia 30-an tahun dan paling tua 60-an tahun. Biaya pernikahan ditanggung Baznas termasuk biaya resepsi hingga mahar untuk masing-masing berupa seperangkat alat salat dan uang tunai Rp500.000.

Ketua Baznas Klaten, KH Mukhlis Hudaf, mengatakan rangkaian kegiatan Baznas Mantu sudah kali kedua digelar. Selain membantu warga kurang mampu untuk melangsungkan pernikahan, kegiatan itu digelar menanggapi masih adanya pasangan belum menikah secara sah oleh negara tetapi sudah hidup serumah.

Jika didata secara detail, Mukhlis mengakui masih banyak pasangan yang belum menikah secara negara tetapi sudah hidup serumah. Kondisi itu bisa berdampak luas baik secara catatan kependudukan termasuk untuk masa depan anak-anak mereka.

Lantaran hal itu, Mukhlis menjelaskan kegiatan itu bakal digelar secara rutin. Mukhlis mengapresiasi berbagai pihak yang sudah mempercayakan penyaluran zakat mereka melalui Baznas Klaten.

Virus Positif

Rangkaian kegiatan Baznas Mantu itu juga mendapatkan dukungan dari kantor Kemenag serta Pemkab Klaten. Seusai melangsungkan pernikahan, ketujuh pasangan itu langsung mendapatkan dokumen kartu keluarga (KK) dan KTP dengan status data kependudukan yang baru.

“Jadi Baznas tidak hanya memikirkan bagaimana mereka ekonominya, tetapi bagaimana syariah terutama dalam hal berumah tangga,” kata Mukhlis.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi semangat ketujuh pasangan yang mengikuti rangkaian kegiatan Baznas Klaten Mantu. Rangkaian kegiatan itu bisa menjadi virus positif untuk mengurangi pasangan yang belum menikah secara sah oleh negara tetapi sudah hidup serumah.

“Ini bukti nyata bahwa Baznas Klaten keren. Tidak hanya membantu kami dalam menurunkan angka kemiskinan, tetapi Baznas Klaten berperan sangat kuat dalam hal membangun moral spiritual,” kata Mulyani.

Suhirman, 37, dan Hartanti, 29, menjadi salah satu pasangan yang ikut dalam rangkaian Baznas Klaten Mantu tersebut. Pasangan tersebut berasal dari Kecamatan Manisrenggo.

Suhirman mengatakan sebelumnya dia dan Hartanti berencana melangsungkan pernikahan secara sederhana. Sebelum menikah, mereka hidup di rumah masing-masing.

“Dia [Hartanti] lihat status di WA mau ada kegiatan nikah massal ini [Baznas Klaten Mantu]. Akhirnya ikut. Luar biasa senang,” kata Suhirman.

Suhirman bersyukur bisa mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh biaya pernikahan termasuk mahar ditanggung dari Baznas. Hal itu menghemat pengeluarannya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tukang batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya