Soloraya
Rabu, 10 Januari 2024 - 12:35 WIB

Belasan Hektare Sawah Diserang Tikus, Petani Klaten Terus Gencarkan Gropyokan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Babinsa bersama PPL dan petani di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, melakukan gropyokan tikus, Minggu (7/1/2024). (Istimewa/Kodim Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Belasan hektare (ha) sawah di Klaten diserang hama tikus belakangan ini. Para petani saat ini terus menggencarkan gerakan gropyokan untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Lilik Nugraharja, mengatakan menurut data terakhir ada sekitar 15 ha sawah diserang tikus.

Advertisement

Lokasinya tersebar di beberapa wilayah terutama sisi timur seperti Juwiring, Wonosari, serta sebagian wilayah Cawas. “Saat ini gropyokan terus digencarkan dan hampir setiap hari dengan lokasi berpindah-pindah,” kata Lilik saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/1/2024).

Lilik mengatakan rata-rata laporan yang diterima yakni sebagian padi yang ditanam di hamparan sawah di Klaten rusak lantaran diserang tikus. Dia menjelaskan pengendalian tikus yang menyerang sawah paling efektif dilakukan melalui gropyokan.

Gerakan itu ramah lingkungan dan bisa efektif menangkap tikus dalam jumlah banyak dalam satu waktu. Selain itu, upaya pengendalian bisa dilakukan dengan pemanfaatan Tyto alba atau burung hantu dengan membuat rumah burung hantu (rubuha) di area persawahan.

Advertisement

Metode itu sudah dilakukan sebagian petani di Kabupaten Bersinar dan terbukti sukses mengendalikan serangan tikus. Disinggung penggunaan kawat beraliran listrik sebagai jebakan tikus, Lilik membenarkan pernah ada yang menggunakan alat tersebut.

Namun, petani diimbau untuk tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik lantaran justru bisa membahayakan petani atau orang-orang lain yang beraktivitas di sawah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Babinsa Desa Bentangan Koramil 22 Wonosari Kodim 0723/Klaten, Sertu Agus Triyono, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani di Desa Bentangan menggelar gropyokan tikus di area persawahan desa setempat, Minggu (7/1/2024).

Advertisement

Dari gropyokan itu, mereka berhasil menangkap ratusan tikus yang merusak tanaman padi di area persawahan. Babinsa Desa Bentangan, Sertu Agus Triyono, mengatakan gropyokan tikus itu dalam rangka mengendalikan populasi tikus yang berkembang saat ini.

Pada kegiatan itu dipasang banner di area persawahan yang berisi tulisan dilarang berburu burung yang membantu petani dalam pengendalian tikus.

“Bersama warga kami lakukan gropyokan walau dengan alat sederhana seperti cangkul, gembusan belerang, tongkat, ember, jaring, karung dan sabit, Alhamdulillah gropyokan tikus kali ini memperoleh sekitar 310 ekor,” kata Sertu Agus Triyono berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif