Soloraya
Jumat, 3 November 2023 - 14:56 WIB

Belum Tersedia Siaran TV Digital Gratis, Warga Wonogiri Masih Pakai TV Kabel

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik usaha layanan TV kabel, Marnomo, tengah mengecek receiver TV kabel di studionya di Kecamatan Jatipurno, Jumat (3/11/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Wonogiri banyak yang masih menggunakan layanan televisi (TV) kabel. Belum tersedianya siaran TV digital terestrial free to air (tidak berbayar) menjadi penyebabnya. Usaha penyediaan layanan TV kabel pun dinilai masih cukup menguntungkan di Wonogiri.

Salah satu pelaku usaha layanan TV Kabel, Marnomo, 43, mengatakan kebanyakan warga Wonogiri yang masih mengonsumsi tayangan dan informasi dari TV mengandalkan layanan TV kabel. Ada dua alasan mengapa mereka menggunakan layanan TV kabel. 

Advertisement

Pertama, pemasangan parabola untuk memperoleh siaran TV digital dinilai mahal untuk banyak warga Wonogiri karena mencapai jutaan rupiah. Di sisi lain, channel atau saluran TV digital yang menggunakan parabola dinilai terlalu sedikit. Sedangkan siaran TV menggunakan TV kabel bisa lebih dari 30 siaran.

Kedua, Kabupaten Wonogiri belum tersedia siaran TV digital terestrial gratis. Daerah ini masuk wilayah blank spot siaran TV digital terestrial lantaran kondisi geografis Wonogiri berbukit dan bergunung-gunung.

Advertisement

Kedua, Kabupaten Wonogiri belum tersedia siaran TV digital terestrial gratis. Daerah ini masuk wilayah blank spot siaran TV digital terestrial lantaran kondisi geografis Wonogiri berbukit dan bergunung-gunung.

Sinyal dari siaran TV digital menjadi tidak bisa menyebar di Wonogiri. Kalaupun ada, hanya wilayah yang berbatasan dengan kabupaten lain, seperti di Kecamatan Selogiri.

“Jadi rata-rata warga Wonogiri itu ya masih menggunakan TV kabel di rumahnya. Mereka berlangganan TV kabel,” kata Marno saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Kecamatan Jatipurno, Jumat (3/11/2023).

Advertisement

Mereka yang masuk konsorsium sebagai penyedia layanan TV kabel di kecamatan-kecamatan, salah satunya Marno di Kecamatan Jatipurno. Area layanan TV kabelnya saat ini mencakup Kecamatan Jatipurno dan Jatisrono. 

Marno menjalankan usaha layanan TV kabel itu sejak 2009. Sampai saat ini, dia melayani lebih dari 3.000 pelanggan di dua kecamatan tersebut.

Sebenarnya dia bisa saja meluaskan pelanggan ke kecamatan lain. Hanya, terkendala modal karena harus menyediakan sarana dan prasarana jaringan kabel. 

Advertisement

Tarif langganan TV kabel darinya senilai Rp35.000/bulan. Namun untuk pelanggan-pelanggan awal, dia hanya menarik tarif sebesar Rp20.000/bulan.

Pelaku usaha layanan TV kabel di Wonogiri cukup banyak. Dia mencontohkan, di Kecamatan Baturetno saja, ada empat pelaku usaha layanan tersebut. 

“Sebenarnya biaya perawatan dan pajaknya cukup besar. Apalagi kalau musim penghujan, itu perawatannya ekstra karena rawan terkena petir, pohon tumbang, dan lainnya,” ujar dia.

Advertisement

Pelanggan TV kabel di Kecamatan Jatisrono, Lia Indriani, mengaku menggunakan layanan TV kabel karena channel TV yang tersedia banyak pilihan. Selain itu, biaya langganan TV kabel masih terbilang murah, yaitu Rp30.000/bulan. Sebelumnya dia menggunakan parabola agar bisa menonton siaran TV digital. 

“Kalau pakai parabola itu banyak channel TV yang ilang-ilangan. Makanya saya pindah langganan ke TV kabel. Di samping itu, anak-anak lebih banyak opsi nonton tayangan kartun di TV kabel,” ungkap dia.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Wonogiri, Heru Nur Iswantoro, menyampaikan sejak Kemkominfo mengeset siaran TV analog atau analog switch off dan bermigrasi ke siaran TV digital pada November 2022 lalu, Kabupaten Wonogiri sampai saat ini belum mendapatkan layanan siaran TV digital tidak free to air

Dengan begitu, rerata warga Wonogiri yang masih mengonsumsi tayangan melalui TV mengandalkan layanan langganan TV kabel. Menurut dia, Diskominfo Wonogiri sudah mengajukan kepada kementerian agar disediakan menara pemancar siaran TV digital free to air. Tetapi hingga saat ini belum mendapat respons.

“Jadi sejak tahun lalu ada program migrasi dari siaran TV analog ke siaran TV digital, Wonogiri belum bisa ikut program itu,” kata Heru.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif