SOLOPOS.COM - Aparat TNI dan Polri bersama masyarakat mengirab bendera Merah Putih sepanjang 500 meter dari Dukuh Butuh hingga Balai Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jumat (27/10/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENBendera Merah Putih sepanjang 500 meter dikirab dalam Kirab Merah Putih dalam rangka haul Sultan Hadiwijaya Sayyid Abdurrahman di Dukuh Butuh, Desa Gedong, Kecamatan Plupuh, Sragen, Jumat (27/10/2023). Dalam kirab itu juga ada orasi kebangsaan.

Kirab Merah Putih tersebut diikuti ratusan orang dari unsur marching band, dan pasukan pembawa bendera Merah Putih sepanjang 500 meter. Bendera Merah Putih itu dibawa ratusan orang yang terdiri atas pasukan TNI dan Polri, pasukan pengibar bendera (paskibra), pasukan aparatur sipil negara (ASN), pasukan pelajar Pramuka, pasukan warga baik ibu-ibu dan bapak-bapak, pasukan hansip, dan pasukan pesilat dari berbagai perguruan pencak silat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebelum kirab, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam dan Dandim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Yoga Yastinanda menyerahkan bendera Merah Putih kepada Kepala Desa (Kades) Gedongan, Maryanto sebagai pemimpin kirab. Kirab tersebut menyusuri jalan sepanjang 1,5 km.

Di sepanjang jalan, banyak warga yang melihat kirab itu. Bahkan anak-anak sekolah seperti membuat pagar betis di kanan dan kiri jalan untuk melihat kirab.

Kirab berakhir di Balai Desa Gedongan. Di depan balai desa itu dilakukan orasi kebangsaan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebelum orasi, bendera sepanjang 500 meter itu dimasukkan ke dalam kotak besar berbahan akrilik. Proses pemasukan bendera ke kotak membutuhkan waktu cukup lama karena panjangnya bendera.

“Tahun depan merupakan pesta demokrasi. Proses pemilu itu merupakan tikungan tajam dan sebagai ujian apakah kita semakin erat atau justru terpecah belah karena beda pilihan. Cara mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulu kita dengan belajar, belajar, dan belajar,” ujar Bupati sebelum pemberangkatan.

Dia berpesan bagi anak-anak yang sudah berusia 17 tahun supaya menggunakan haknya untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Warga lainnya, harap dia, juga ikut berpartisipasi dalam pemilu yang jujur dan adil.

“Semoga pemimpin yang terpilih nanti bisa membawa bangsa kita makin diperhitungkan di dunia. Selama pesta demokrasi jaga kondusivitas daerah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya