SOLOPOS.COM - Pencari kerja melamar ke perusahaan yang membuka lowongan kerja di job fair SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, Rabu (18/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Nia Artika Sari, 18, berangkat dari rumahnya, Desa Sempulur, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, menuju acara job fair di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, Rabu (18/10/2023) pagi.

Perempuan yang baru saja lulus SMK pada pertengahan 2023 lalu itu mengaku berangkat dari Karanggede pukul 06.30 WIB dan sampai di lokasi job fair pukul 07.30 WIB. Berbekal ijazah SMK Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Nia datang membawa tiga surat lamaran pekerjaan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia menargetkan melamar tiga perusahaan di bidang garmen, sepatu, dan tekstil. Nia berharap dapat berjodoh dengan salah satu perusahaan agar tidak susah-susah lagi mencari pekerjaan dengan gaji yang ia anggap layak.

Saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela Job Fair di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, Rabu itu, Nia menceritakan setelah lulus, ia melamar pekerjaan di empat perusahaan baik di Boyolali bahkan Jakarta.

Namun, tidak satu pun panggilan tes atau wawancara kerja yang ia terima sejauh ini. Ia pun akhirnya melamar pekerjaan sebagai penjaga stan makanan dan minuman di Boyolali. Gajinya masih di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Boyolali.

Nia tak putus asa. Ia terus mencari pekerjaan dengan gaji sesuai UMK Boyolali agar bisa membanggakan dan membahagiakan kedua orang tuanya.

“Susah ya cari kerja, sering mengirim lamaran tapi tidak dipanggil. Akhirnya kerja apa saja, tidak sesuai jurusan tidak masalah, yang penting setelah lulus bisa bekerja.,” kata dia.

Admin akun media sosial Instagram pencari kerja @infolokerboyolali, Angga, mengamini biasanya orang yang baru lulus sekolah tak selalu mencari pekerjaan sesuai jurusannya. Begitu pun dengan pemberi kerja.

Angga menyampaikan berdasarkan pengalamannya, beberapa pemberi kerja hanya akan melampirkan syarat pendidikan minimal SMA/SMK sederajat tanpa memberikan spesifikasi jurusan.

“Soalnya banyak pabrik di Boyolali yang dicari lulusan minimal SMA/SMK sederajat. Nanti mereka biasanya di-training dulu. Untuk loker yang khusus itu tertentu, misal HRD itu harus S1 hukum atau psikologi,” terang dia.

Ia juga menjelaskan dilihat dari lalu lintas like, comment, share, dan save unggahan di Instagram, lowongan kerja (loker) favorit followers akun @infolokerboyolali paling banyak dari kalangan pabrik.

Job Fair akan Digelar Rutin

Sementara itu, job fair di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali diikuti 26 perusahaan. Agenda ini berlangsung Rabu-Kamis (18-19/10/2023). Sebelum dibuka, ratusan pencari kerja sudah menunggu di luar sekolah.

Kepala SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, Suprap, menyampaikan ini adalah kali pertama sekolahnya mengadakan job fair. Rencananya kegiatan ini akan digelar secara rutin setiap tahunnya.

Ia menjelaskan pencari kerja di job fair sekolahnya tidak hanya dari lulusan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, tapi juga dari Klaten, Karanganyar, Wonogiri, Sukoharjo, bahkan Jawa Timur.

 “Job fair ini akan kami laksanakan dua kali dalam satu tahun. Hal ini bertujuan menjembatani lulusan sekolah kami dan lainnya. Sehingga, setelah lulus bisa mendapatkan pekerjaan. Tidak usah melamar ke mana-mana, cukup di sekolah saja,” kata dia.

Suprap mengatakan ada ribuan lowongan pekerjaan dari 26 perusahaan yang ikut job fair. Bahkan ada beberapa perusahaan yang tidak membatasi jumlah pekerja yang diterima.

Lebih lanjut, ia mengatakan penyelenggaraan job fair itu bekerja sama dengan Dinas Koperasi Tenaga Kerja (Diskopnaker) Boyolali, Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PDM) Boyolali, dan Cabang Dinas (Cabdin) V Jawa Tengah.

Kepala Diskopnaker Boyolali, Bambang Sutanto, mengapresiasi job fair yang diselenggarakan SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Ia juga berharap job fair berikutnya bisa lebih baik dibandingkan saat ini.

Bambang mengatakan job fair bertujuan mempertemukan antara pencari kerja dan pihak pemberi kerja. Ia menganggap job fair dapat menguntungkan kedua belah pihak.

“Para pencari kerja di sini bisa menentukan pilihannya karena banyak pilihan. Pemberi kerja juga bisa menjatuhkan pilihannya, calon pekerja yang seperti apa, spesifikasi seperti apa, yang akhirnya direkrut oleh perusahaan. Sehingga sama-sama memiliki pilihan untuk mencapai tujuan yang lebih baik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya