Soloraya
Kamis, 19 Oktober 2023 - 13:19 WIB

Bus Kecelakaan di Tol Nganjuk, Begini Kondisi Siswa SMPN 3 Mojosongo Boyolali

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, yang mengalami kecelakaan di tol Nganjuk sepulang dari wisata ke Bali mendapatkan trauma healing dari guru bimbingan konseling di sekolah, Kamis (19/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Satu bus pariwisata yang mengangkut rombongan 40 siswa dan tiga guru SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, mengalami kecelakaan di Tol Trans Jawa KM637+900, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (18/10/2023) dini hari.

Dalam kejadian tersebut, enam siswa dan satu guru sempat dilarikan ke satu rumah sakit di Nganjuk. Kepala SMPN 3 Mojosongo, Sutanto, mengungkapkan kecelakaan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Advertisement

Kecelakaan terjadi pada bus nomor 5 dengan satu truk. Ia mengatakan rombongan karya wisata ke Bali tersebut diikuti 202 siswa kelas VIII dan 12 guru pendamping. Mereka berangkat menggunakan lima bus pada Sabtu (14/10/2023).

Seharusnya mereka dijadwalkan tiba kembali di sekolah pada Rabu pukul 04.00 WIB. Namun, karena kecelakaan di tol Nganjuk, rombongan siswa SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, terlambat tiga jam. Mereka tiba di sekolah pada Rabu pukul 07.00 WIB.

Sutanto menambahkan pada Kamis (19/10/2023) ini, satu dari enam siswa yang sempat dirawat di RSU Hidayah Nganjuk telah diperbolehkan pulang setelah diobservasi selama 1 x 24 jam.

Advertisement

Ia mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah sehingga sempat diobservasi, akan tetapi kondisinya sekarang baik. Kelima siswa lainnya telah bersekolah pada Kamis dan salah satu guru yang juga terluka, Pratama Agung, sudah mengajar kembali.

Keenam siswa dan satu guru mengalami memar. “Siswanya lukanya enggak parah, ada memar memang. Kalau Pak Agung ada luka di dahi, kelihatan lukanya. Dia duduknya di bagian depan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis.

“Tadi [Pratama Agung] sebenarnya sudah berangkat [mengajar], akan tetapi saya bilang kalau masih enggak enak silakan ngaso [istirahat] di rumah juga boleh. Mungkin badannya masih sakit, pegal-pegal, jadi ini balik,” jelasnya.

Advertisement

Ia menjelaskan untuk biaya perawatan di rumah sakit siswa ditanggung sekolah. Selain itu, sekolah juga memberikan trauma healing bagi para siswa SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, yang mengalami kecelakaan di tol Nganjuk tersebut.

“Kebetulan ada salah satu guru BK [bimbingan konseling] yang jurusan psikologi. Jadi trauma healing dilakukan oleh guru BK pada Kamis ini. Waktunya fleksibel saat mereka senggang, mungkin setelah KBM [Kegiatan Belajar Mengajar],” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif