Soloraya
Senin, 15 Januari 2024 - 21:27 WIB

Canangkan Sub PIN Polio, Kepala Dinkes Jateng: Klaten Seharusnya Tak Ada Kasus

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang anak menerima imunisasi tetes polio di Balai Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, saat pencanangan Sub PIN Polio di Klaten, Senin(15/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng mencanangkan Sub Pekan Imunisasi Nasional atau PIN polio Jateng yang dipusatkan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Senin (15/1/2024).

Seperti diketahui, Sub PIN polio digelar serentak di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) serta Kabupaten Sleman, DIY, mulai Senin (15/1/2024).

Advertisement

Pemberian imunisasi tambahan itu dilakukan menindaklanjuti kejadian luar biasa (KLB) kasus lumpuh layu di wilayah Jatim serta satu kasus polio di Manisrenggo, Klaten, Jateng.

Sub PIN Polio digelar serentak dalam dua putaran dengan putaran pertama digelar pada 15-20 Januari 2024. Sementara putaran kedua digelar pada 19-25 Februari 2024.

Advertisement

Sub PIN Polio digelar serentak dalam dua putaran dengan putaran pertama digelar pada 15-20 Januari 2024. Sementara putaran kedua digelar pada 19-25 Februari 2024.

Sasaran Sub PIN Polio yakni anak usia nol tahun hingga tujuh tahun 11 bulan 29 hari. Di Klaten, sasaran Sub PIN Polio yakni 127.183 anak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Yunita Dyah Suminar, menjelaskan di Jateng ada 3,9 juta anak yang menjadi sasaran Sub PIN Polio. Capaian imunisasi tambahan itu ditargetkan minimal 95 persen dari target sasaran.

Advertisement

Di Jateng, hanya ada satu temuan kasus polio yakni di Klaten. Dia menilai semestinya di Klaten tidak ada kasus polio. Hal itu mengingat cakupan imunisasi polio di Klaten sudah 101 persen.

Riwayat Perjalanan

Selain itu, Klaten menjadi salah satu Kabupaten Sehat serta memiliki status open defecation free (ODF), suatu kondisi masyarakat sudah melakukan sanitasi total yakni tidak buang air besar sembarangan.

Dari hasil penelusuran, ternyata satu anak Klaten yang positif terjangkit virus polio memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah dan dimungkinkan tertular di daerah tersebut. Saat pulang kembali di Klaten mengalami demam dan mengalami lumpuh layu.

Advertisement

Yunita menyampaikan terima kasih atas gerak cepat berbagai pihak menanggapi temuan tersebut. Dari temuan satu kasus di Klaten, kemudian dilakukan pengambilan sampel dari 30 anak sehat di sekitar tempat tinggal anak itu.

Hasil pengujian sampel 30 anak tersebut negatif atau tidak ada virus polio. “House to house 200 rumah juga dilakukan pengecekan dan kondisinya baik,” kata dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan pencanangan Sub PIN Polio ini merupakan respons cepat pemerintah dalam mengatani KLB polio di Klaten karena ditemukan anak tertular polio dari daerah lain. “Ini merupakan bentuk antisipasi dan memastikan anak-anak di Klaten aman dari polio,” paparnya.

Advertisement

Plt Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan imunisasi polio diberikan secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, hingga satuan pendidikan seperti PAUD, TK, SD/sederajat serta pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi.

“Imunisasi ini tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Artinya, meski status imunisasi sudah lengkap, anak tetap harus mengikuti program Sub PIN Polio,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif