SOLOPOS.COM - Mahasiswa penerima program beasiswa pemuda berprestasi Pemkab Wonogiri mengantre untuk mengambil uang beasiswa senilai Rp12 juta/tahun di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (27/12/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Tingkat kemiskinan Wonogiri yang berada di angka 10,99% atau 105.190 jiwa pada 2022 didominasi penduduk dengan jenjang pendidikan hanya sampai SD dan SMP. Jumlah penduduk miskin dengan pendidikan SD-SMP itu mencapai 61.427 warga atau 67,9% dari total penduduk miskin.

Tak bisa dimungkiri, tingkat pendidikan berpengaruh besar terhadap tingkat kesejahteraan penduduk. Karena itu, sejumlah upaya dilakukan Pemkab Wonogiri supaya warganya tidak hanya sekolah sampai SD atau SMP melainkan sampai perguruan tinggi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Upaya itu diwujudkan melalui program beasiswa pemuda berprestasi yang dianggap bisa menjadi solusi meningkatkan tingkat pendidikan penduduk Wonogiri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, pada 2020 penduduk usia 15 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan SD sebanyak 36,26%. Angka itu menjadi yang tertinggi dibandingkan persentase penduduk yang menamatkan pendidikan SMP, SMA, dan sarjana yang masing-masing 25,26%, 22,59%, dan 3,04%.

BPS Wonogiri mencatat berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk miskin di Wonogiri pada 2022 paling banyak disumbang lulusan SD-SMP, yaitu 67,9%. Sebagai informasi, angka kemiskinan di Wonogiri pada 2022 sebesar 10,99% atau 105.190 penduduk miskin. Artinya 61.427 penduduk miskin merupakan lulusan SD-SMP.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan bidang pendidikan menjadi program prioritas Pemkab untuk menangani masalah kemiskinan. Menurutnya, melalui pendidikan, pola pikir penduduk Wonogiri akan berubah. Peluang mereka untuk mendapatkan penghasilan layak pun semakin lebar karena keahlian yang dimiliki dari hasil pendidikan.

Menggratiskan Biaya Pendidikan

Bupati yang akrab disapa Jekek itu menyampaikan Pemkab Wonogiri sudah menggratiskan semua biaya pendidikan tingkat dasar hingga menengah atas. Selain itu seragam sekolah diberikan gratis kepada seluruh siswa sekolah negeri maupun swasta.

Begitu juga bantuan operasional sekolah atau BOS. Sementara program pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi menjadi cara Pemkab Wonogiri meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik.

Menurut dia, pendidikan menjadi satu-satunya cara untuk membangun manusia dengan mengubah pola pikir penduduk Wonogiri agar bisa keluar dari jurang kemiskinan. Dengan semakin tinggi tingkat pendidikan warga, diharapkan pola pikir mereka berubah menjadi lebih baik sehingga bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Jekek menerangkan program pemberian beasiswa mahasiswa berprestasi sudah berjalan sejak 2016. Anggaran dan kuota penerima beasiswa itu juga selalu naik dari 2016 sampai 2023.

Jekek menyebut pada 2023 ini anggaran program tersebut mencapai Rp10 miliar. Dengan anggaran itu, kuota penerima beasiswa sejumlah 818 orang. Masing-masing penerima mendapat beasiswa Rp12 juta/tahun.

“Indikator IPM [indeks pembangunan manusia] dan yang lainnya bagi kami nomor kesekian. Yang paling penting bagi kami kebijakan ini bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Wonogiri. Yang terbaik dan bisa memberikan jaminan pendidikan bagi pemuda berprestasi untuk mengaktualisasi potensi yang dimiliki,” kata Jekek saat diwawancarai Solopos.com di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (27/12/2023) sore.

Beasiswa Mahasiswa Berprestasi

Sebagai informasi, hari ini ada seremonial pemberian beasiswa mahasiswa berprestasi 2023 di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Jekek berharap pada tahun-tahun selanjutnya anggaran untuk program beasiswa itu bisa naik. Dengan begitu, akan lebih banyak pemuda yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi.

Dia tidak memungkiri saat ini persentase penduduk Wonogiri yang tamat pendidikan tinggi masih sangat kecil. Padahal dengan pendidikan, peluang bagi warga Wonogiri untuk keluar dari kemiskinan semakin tinggi. Masih banyaknya penduduk yang hanya tamat SD dan SMP menjadi tantangan dalam penanganan kemiskinan.

“Program ini golnya adalah pengentasan kemiskinan. Bidang pendidikan menjadi program prioritas kami selain kesehatan,” ujar dia.

Ketua Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Wonogiri, Abimanyu Arya Ramadhan, menerangkan program beasiswa ini sangat membantu bagi mahasiswa Wonogiri dalam menjalankan perkuliahan. Uang dari beasiswa itu bisa digunakan untuk biaya hidup mahasiswa yang mayoritas merantau.

Abimanyu menyampaikan pada 2023 ini, kuota penerimaan beasiswa bertambah 200 orang menjadi 818 orang. Sementara jumlah pendaftar mencapai 2.044 orang. Separuh lebih pendaftar terpaksa gugur dan tidak bisa mendapatkan beasiswa tersebut.

Penerimaan beasiswa itu melalui sistem seleksi administrasi, pembuatan vlog, dan wawancara bagi peserta pendaftar baru. Sementara unuk peserta lanjutan ada seleski administrasi, kolaborasi, dan wawancara. “Semua tahapan seleksi dilakukan secara daring melalui Simapres [Sistem Mahasiswa Prestasi],” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya