SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana desa (Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI—Pagu dana desa yang diterima 251 desa di Wonogiri pada 2024 senilai Rp254,1 miliar. Ketahanan pangan dan bantuan langsung tunai (BLT) masih menjadi program yang wajib dijalankan masing-masing desa penerima dana desa.

Tenaga Ahli Pendamping Desa, Hadir, mengatakan penggunaan dana desa dibagi dua, yaitu dana desa yang ditentukan penggunaannya dan tidak ditentukan penggunaannya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dana desa yang ditentukan penggunaannya itu meliputi program BLT paling banyak 25% kepada warga miskin, program ketahanan pangan dan hewani minimal 20%, dan program pencegahan dan penurunan tengkes atau stunting skala desa.

Program itu wajib dilaksanakan masing-masing pemerintah desa karena mandat dari Pemerintah Pusat. Sementara penggunaan dana desa yang tidak ditentukan penggunaannya digunakan untuk mendanai program sektor prioritas sesuai potensi dan karakteristik masing-masing desa. Hadir menyebut, dana desa boleh digunakan untuk mendanai operasional pemerintah desa tetapi maksimal hanya 3%.

“Pada tahun ini, desa yang sudah berstatus [indeks desa membangun] Mandiri, boleh menggunakan dana desa paling banyak 10% untuk renovasi atau pengembangan kantor desa. Desa yang masih berstatus berkembang atau maju tidak diperkenankan menggunakan dana desa untuk renovasi kantor desa,” kata Hadir saat dihubungi Solopos.com, Rabu (10/1/2024).

Hadir melanjutkan pada 2023 dana desa yang digunakan untuk BLT minimal 10%. Sementara pada 2024 tidak disebutkan minimal penggunaan program BLT, melainkan maksimal penggunaan.

Dia menilai program BLT masih menjadi mandat pemerintah pusat kepada pemerintah desa sebagai pemulihan ekonomi dan upaya menghapus kemiskinan di desa.

Alokasi program ketahanan pangan masih tetap ditentukan sebesar 20% dari dana desa. Menurut Hadir, pada 2023 mayoritas program ketahanan pangan desa di Wonogiri berupa pembangunan infrastruktur jalan usaha tani (JUT).

“Untuk tahun ini, kami masih mendata apa saja program ketahanan pangan di desa-desa. Nanti kami dorong agar desa-desa tidak terlalu banyak yang hanya membangun JUT untuk program ketahanan pangan ini,” ujar dia.

Dia menjelaskan, selain alokasi dasar dan formula, ada 38 desa atau 15% dari jumlah desa di Wonogiri yang menerima alokasi kinerja. Masing-masing desa yang menerima alokasi kinerja mendapatkan Rp255,7 juta/desa. Alokasi kinerja diberikan kepada desa yang dinilai berkinerja baik dalam tata kelola anggaran dana desa pada tahun sebelumnya.

Hadir menyebut alokasi kinerja itu diberikan sebagai apresiasi pemerintah desa yang telah menjalankan pemerintah desa menggunakan dana desa secara baik. “Jadi memang alokasi kinerja ini tidak diberikan kepada semua desa. Maka dari itu desa harusnya berlomba-lomba untuk mengelola dana desa dengan baik sehingga,” jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 146/2023 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penyaluran, dan Penggunaan Dana Desa 2024, kriteria desa yang mendapatkan Dana Desa antara lain tidak ada penyalahgunaan Dana Desa, perubahan rasio pendapatan asli desa terhadap pendapatan APB Desa, pengurangan penduduk miskin, dan status indeks desa membangun.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Wonogiri, Djoko Purwidyatmo, mengatakan dana desa memiliki peran vital dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa di Wonogiri.

Pada 2024 ini, dana desa yang diterima desa-desa di Wonogiri sebanyak Rp254,1 miliar. Penggunaan dana desa sudah pada 2024 tidak jauh berbeda dengan 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya