SOLOPOS.COM - Petugas KPPS di TPS 10 Kelurahan Giriwono, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, mulai proses penghitungan suara Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif di Wonogiri saat ini masih harap-harap cemas menunggu hasil penghitungan suara Pemilu 2024 untuk DPRD Wonogiri. Sejumlah parpol cukup percaya diri bisa mempertahankan kursi namun ada juga waswas kehilangan kursi.

Khusus parpol baru, berdasarkan hasil penghitungan suara sementara KPU dengan data suara masuk 60,97% dari 3.910 tempat pemungutan suara (TPS) hingga update terakhir Sabtu (17/2/2024) pukul 19.30 WIB, diprediksi tipis peluangnya untuk mendapat kursi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sedangkan untuk caleg baru, terpantau ada satu nama yang untuk sementara berpotensi mendapat kursi DPRD Wonogiri dari PDIP di dapil I, yaitu Azalea Puteri Utami. Berdasarkan penghitungan suara sementara KPU, perolehan suara Azalea sudah mencapai 2.758 suara.

Perolehan suara itu lebih tinggi dibandingkan caleg petahana PDIP lainnya di dapil yang sama, yaitu Yukanan, Urin Tri Hartono, dan Margono yang masing-masing meraih 1.459, 2.227, dan 1.682 suara.

Pengamatan Solopos.com di laman pemilu2024.kpu.go.id, perolehan suara sementara parpol dan caleg baru untuk Pemilu DPRD Wonogiri itu masih kalah jauh dibandingkan parpol atau caleg petahana.

Secara akumulasi, perolehan suara parpol baru nonparlemen Wonogiri masih banyak yang di bawah 5.000 suara. Sebagai contoh di dapil I, perolehan suara sementara PKB dengan 11 caleg, baru 1.255 suara.

Pada pemilu sebelumnya, PKB tidak memiliki kursi di dapil itu. Partai Buruh, yang hanya mencalonkan satu orang caleg baru mendapatkan 486 suara. Sementara PAN baru mengumpulkan 2.081 suara.

Meski partai ini pada Pemilu sebelumnya mendapatkan jatah satu kursi di dapil I, tetapi tidak ada caleg petahana dari PAN di dapil ini karena anggota DPRD sebelumnya tidak maju lagi sebagai caleg DPRD Wonogiri. Artinya, semua caleg PAN di dapil I Wonogiri pada tahun ini merupakan wajah baru.

Metode Sainte Lague

Sebagai informasi, pada Pemilu 2024, sistem penghitungan suara untuk menentukan perolehan kursi sama dengan Pemilu 2019, yakni menggunakan metode Sainte Lague. Perolehan suara parpol dihitung dulu dan diranking. Setelah dibagi bilangan pembagi 1, 3, 5, 7.

Setelah itu baru menentukan suara caleg di parpol yang dapat mendapatkan jatah kursi dari pembagian itu. Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, pada Pemilu 2019, harga minimal satu kursi bagi parpol di dapil I Wonogiri sebanyak 12.287 suara.

Pada saat itu, jumlah suara sah sebanyak 140.617 suara. Sementara hingga Sabtu malam, hanya PDIP yang sudah mendapatkan suara lebih dari 24.000 di dapil I. Partai Golkar, yang menempati urutan kedua baru mengumpulkan 5.656 suara di dapil itu.

Ketua Komite Eksekutif Partai Buruh Wonogiri, Lasmini, menyampaikan dengan perolehan suara partainya yang belum sampai 1.000, dia tidak berharap banyak akan mendapatkan kursi di DPRD Wonogiri. Hasil itu sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak sebelum Pemilu 2024 mengingat hanya ada satu caleg dari Partai Buruh di setiap dapil.

Lasmini tidak memungkiri, Partai Buruh sebagai partai baru masih terkendala dalam kaderisasi dan pendanaan. Hal itu yang membuat Partai Buruh masih sulit menghimpun suara banyak di Wonogiri.

Di sisi lain, banyak kaum buruh yang belum sadar untuk berpolitik. Padahal hanya melalui inilah suara mereka bisa didengar untuk mengubah nasib.

“Yang penting kami sudah berusaha. Kami pasrahkan kepada Allah. Tetapi kami akan evaluasi hasil ini. Ke depan kami akan terus berjuang. Kami berkomitmen pada Pemilu 2029 akan ikut berkontestasi lagi,” kata Lasmini saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/2/2024).

Peluang Parpol Baru

Ketua DPC Demokrat Wonogiri, Wawan Haryono, menerangkan meski tidak ada caleg petahana dari partainya pada Pemilu 2024, ada sejumlah caleg yang sebenarnya cukup senior dan berpengalaman.

Mereka sudah cukup dikenal banyak masyarakat di dapilnya. Wawan mengklaim berdasarkan penghitungan suara internal, Partai Demokrat akan kembali duduk di kursi DPRD Wonogiri.

“Di dapil IV dan V, berdasarkan perhitungan kami, Partai Demokrat dapat jatah masing-masing satu kursi. Ada potensi tambah di dapil lain karena ada beberapa kecamatan yang belum selesai rekapitulasi suaranya,” ujar dia.

Salah satu caleg DPRD Wonogiri dari PKB di Dapil I, Witanto, mengakui tantangan bagi dia sebagai caleg nonpetahana sangat besar untuk mendapatkan kursi. Dia pun tidak terlalu berharap akan mendapatkan kursi. Menurutnya, kalah dan menang dalam Pemilu merupakan hal yang lumrah.

Pengamat Politik Wonogiri, Bambang Tetuko, mengatakan pada Pemilu 2024 parpol dan caleg baru masih sulit untuk dapat mendapatkan kursi di DPRD Wonogiri. Bahkan kemungkinan ada parpol lama yang punya kursi di lembaga legislatif Wonogiri pada Pemilu sebelumnya bakal tersingkir.

Dia menjelaskan pada Pemilu 2024 banyak parpol baru maupun lama di Wonogiri yang belum menempatkan parpol sebagai peserta Pemilu. Mereka hanya memosisikan parpol sebagai kendaraan politik secara personal.

Hal itu tercermin dari cara berkampanye para caleg yang masih mengedepankan ego masing-masing. Di sisi lain, parpol baru hanya memiliki sedikit caleg, sehingga otomatis perolehan suara parpol kalah jauh dibanding parpol yang punya banyak caleg.

“Seharusnya parpol berusaha dulu untuk mengamankan kursi. Artinya caleg harus saling bekerja sama agar parpol bisa mendapatkan suara terlebih dulu, bukan malah mengedepankan personal saat bersosialisasi,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Minggu (18/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya