Soloraya
Jumat, 22 September 2023 - 13:44 WIB

Di Hari Memungut Sampah Sedunia, Bupati Karanganyar Puji Desa Paulan Colomadu

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta memungut sampah Jalan Lawu dalam rangka memperingati Hari Memungut Sampah Sedunia pada Jumat (22/9/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar melibatkan ratusan sukarelawan dari berbagai organisasi dan TNI/Polri dalam gerakan memungut sampah sedunia (world clean up) pada Jumat (22/9/2023) pagi.

Para sukarelawan ini disebar di sepanjang jalur utama Jl. Lawu, area perkantoran, kawasan Alun-alun, kecamatan hingga ke desa-desa. Kegiatan dengan tagline “Relawan Bijak Kelola Sampah Menuju Indonesia Bersih” digelar dalam rangkaian peringatan Hari Memungut Sampah Sedunia (World Clean Up Day) yang dilakukan secara serentak di berbagai wilayah di Indonesia.

Advertisement

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, memimpin langsung kegiatan tersebut di halaman depan parkir kantor Pemadam Kebakaran Satpol PP. Kegiatan tersebut dihadiri seluruh jajaran Forkopimda dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Karanganyar.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengajak berbagai pihak dan elemen untuk dapat belajar mengelola sampah yang baik. Bupati memuji Desa Paulan di Kecamatan Colomadu yang berhasil mengelola sampahnya. Di mana sampah yang dihasilkan setiap hari cukup besar, mencapai 8 ton. Namun sampah ini dapat dikelola dengan baik sehingga lingkungan bersih dari sampah.

“Sampah ini masalah serius yang harus ditangani bersama. Tidak hanya pemerintah saja, namun semuanya. Terutama agar menjaga lingkungan tetap bersih,” kata dia.

Advertisement

Bupati mengingatkan warga tidak membuang sampah sembarangan. Termasuk membuang sampah ke aliran sungai.

Di Peringatan Hari Memungut Sampah Sedunia ini, Bupati berharap bisa menjadi momentum bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk terhadap keharmonisan kestabilan alam. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran, sambung Bupati, kerusakan di bumi adalah karena perbuatan manusia sendiri dengan cara mengeksploitasi alam secara berlebihan.

“Karena itu secara kodrati kita ini makhluk bertuhan dan Tuhan itu indah. Maka seluruh ciptaan Tuhan itu sangat indah dan umurnya panjang, alam yang diciptakan Tuhan dan abadi karena diciptakan oleh Sang Pemilik Jagad Raya,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif