SOLOPOS.COM - Perajin limbah jati belanda asal Jelok, Cepogo, Maryanto, menunjukkan katalog karyanya di stan Festival UMKM Alun-alun Kidul Boyolali, Jumat (21/6/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Barang-barang kerajinan di stan milik Maryanto di Festival UMKM yang digelar di Alun-alun Kidul Boyolali, Rabu-Minggu (19-23/6/2024), tampak begitu indah. Ada gambar siluet Bung Karno mengenakan peci, lukisan seorang perempuan, hiasan dinding, dan aneka kerajinan lainnya.

Sekilas barang-barang kerajinan itu seperti terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi. Namun siapa sangka ternyata barang-barang untuk dibuat dari bahan limbah jati belanda.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pria asal Dukuh Tempel, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali, itu mengaku mengawali usahanya dalam mengolah limbah jati belanda sejak 2019. Ia sebelumnya bekerja sebagai petani sambil memelihara ternak. Terkadang, ia juga bekerja sebagai kuli bangunan.

Namun ia memiliki hobi berkreasi dengan barang-barang di sekitar rumah. Pernah terlintas di pikirannya untuk berkreasi membuat kerajinan dari bambu. Kemudian saat melihat limbah jati belanda, ia pun terpikir untuk membuat kreasi dari bahan tersebut.

“Dulu awal belajarnya dari video di YouTube, terus saya tiru. Bahan-bahannya dari Salatiga dan Yogyakarta. Ini limbah jati belanda. Saya juga buat alat dari bambu, itu di sekitar rumah ada,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com stannya, Jumat (21/6/2024).

Harga barang-barang yang dijual mulai dari Rp2.000 yaitu gantungan kunci, Rp85.000 per item untuk lukisan siluet, Rp25.000 per item untuk hiasan dinding, bahkan ada yang sampai jutaan rupiah per item tergantung besar-kecil ukuran dan kerumitan pembuatannya.

Pernah Maryanto jual kitchen set dari bahan jati belanda seharga Rp5 juta. Itu adalah hasil karya tangannya yang terjual paling mahal sejauh ini. Ia menjelaskan rata-rata dalam sebulan bisa menjual barang-barang dengan total omzet Rp3 juta-Rp4 juta. Semua pesanan tersebut ia ladeni sendiri karena belum memiliki pekerja.

Pengerjaan untuk model sederhana seperti lukisan siluet dan gantungan kunci bisa ia kerjakan dalam satu hari dengan mesin. Sedangkan untuk pengerjaan desain yang rumit seperti meja kursi bisa berhari-hari tergantung tingkat kerumitan. “Untuk pemasaran masih di lokal Boyolali saja,” kata dia

Sementara itu, salah satu pengunjung, Luqman Hakim, mengatakan tertarik dengan lukisan siluet yang dibuat Maryanto. Menurutnya, dengan harga Rp85.000 dan dapat custom wajah membuat barang terkesan mewah. “Sangat murah ya, akhirnya saya pesan untuk hadiah teman saya. Semoga teman saya suka,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 103 stan meramaikan Boyolali Festival UMKM 2024 yang berlangsung selama lima hari mulai Rabu (19/6/2024) sampai Minggu (23/6/2024) di Alun-alun Kidul Boyolali.

Acara yang masuk rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Ke-177 Kabupaten Boyolali itu dibuka oleh Bupati M Said Hidayat pada Rabu. Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM, Sutarno, juga hadir pada acara bertema “UMKM Berdaya Untuk Boyolali Berjaya” tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya