SOLOPOS.COM - Legislator Partai Gerindra Yudi Indras Weindarto. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, SOLO — Dukungan untuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, setelah dicap sebagai anak ingusan oleh politikus senior PDPI, Panda Nababan, belum juga berhenti hingga Senin (3/7/2023). Kali ini dukungan datang dari Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Weindarto.

Politikus Partai Gerindra itu menilai generasi muda mempunyai peran penting dalam kontestasi politik 2024. Untuk itu mereka harus mendapat ruang dan kesempatan guna membuktikan kapasitasnya dalam menentukan arah bangsa yang semakin maju.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Anak muda itu punya beragam inovasi dan pemikiran yang fresh untuk membawa kemajuan bangsa Indonesia. Mereka perlu diberi kesempatan untuk terjun di dunia politik dan berkembang di sana,” ungkap dia saat diwawancara wartawan melalui telepon WhatsApp (WA).

Yudi juga melihat beberapa waktu terakhir anak muda semakin mendapat kesempatan luas dari pemerintah. Mereka dipercaya untuk memegang jabatan-jabatan atau posisi strategis. Salah satunya sosok Dito Ariotedjo yang menja Menteri Pemuda dan Olah Raga.

Ada juga sosok Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak. “Indonesia mendapat bonus demografi. Jumlah anak muda dengan usia produktif itu paling banyak, sejak Indonesia merdeka. Kebetulan banyak anak muda punya intelektual,” tutur dia.

Kemampuan anak muda menggunakan teknologi informasi juga dinilai Yudi menjadi nilai lebih yang menguntungkan. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki anak muda, utamanya yang dipercaya memegang jabatan strategis, mereka tidak boleh untuk disepelekan.

Apalagi bila mereka sampai disebut sebagai anak ingusan. “Sudah seyogyanya kita sebagai yang senior dan lama berkecimpung di dunia politik memberikan dukungan maupun dorongan agar anak-anak muda maupun politikus muda terus berkembang,” terang dia.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), usia produktif masyarakat Indonesia, usia 15-64 tahun mencapai 60 persen. Mestinya bonus demografi jadi modal estafet kepemimpinan.

“Kita seharusnya sadar, Indonesia dalam 30 tahun ke depan pasti bertumpu kepada generasi muda atau Generasi Z. Sudah selayaknya kita berpikir untuk memberikan tongkat estafet kepemimpinan negeri ini kepada anak-anak muda secara bertahap,” sambung dia.

Yudi juga mengingatkan anak-anak muda telah membuktikan diri berperan besar atau menjadi motor kemerdekaan Indonesia. Seperti sosok Sukarni, Chairul Saleh, Sayuti Melik, dan sosok-sosok lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya