SOLOPOS.COM - Suasana diskusi komunitas Ubah Bareng bersama petani karamba jaring apung (KJA) Ngudi Makmur di pinggir Waduk Cengklik Boyolali, Kamis (18/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Komunitas Ubah Bareng, gerakan anak muda mendorong perubahan, mengadakan Ekspedisi Perubahan di pinggiran Waduk Cengklik Boyolali, Kamis (18/1/2024). Kegiatan tersebut menjadi pembuka Ekspedisi Ubah Bareng di Soloraya.

Ekspedisi Perubahan dilaksanakan komunitas Ubah Bareng guna mendengarkan keresahan para petani keramba jaring apung (KJA) Waduk Cengklik Boyolali. Kegiatan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu anggota Ubah Bareng, Mikail Baswedan, memberikan sambutan dalam acara tersebut. Ia memperkenalkan diri sebagai anak kedua dari Anies Baswedan, salah satu calon presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024.

Mikail mengungkapkan ia datang bersama kelompok anak muda yang ingin membawa perubahan bernama Komunitas Ubah Bareng.

“Karena kami sevisi dan semisi dengan Pak Anies dan Pak Muhaimin, kami sering kolaborasi dan berintegrasi untuk membawa perubahan ini. Jadi di program ekspedisi perubahan ini, kami dan tim cari masalah. Eh, tapi ini bukan ngajak ribut ya, Pak,” kata dia disambut tawa para petani KJA Waduk Cengklik, Boyolali.

Ia menjelaskan Ekspedisi Perubahan di Waduk Cengklik, Boyolali, mengumpulkan permasalahan yang ada dan nyata untuk dikumpulkan dari para petani. Nantinya, permasalahan tersebut akan dijadikan pekerjaan rumah (PR) lalu dituntut ke pemerintah.

Sementara itu, salah satu petani KJA Waduk Cengklik Boyolali, Guntoro, mengeluhkan kondisi air di Waduk Cengklik yang tidak stabil. Ia menjelaskan ketika air waduk surut, banyak permasalahan yang dihadapi petani.

Ia mengungkapkan ketika air surut, petani KJA harus mengurangi keramba. Penyebabnya karena kadar oksigen turun dari 4 mg/liter menjadi hanya sekitar 1 mg/liter. Selain itu, pertumbuhan ikan juga tidak maksimal di waktu air surut.

“Air ini juga digunakan petani Ngemplak untuk mengairi sawah. Kebetulan saya selain petani KJA juga menggarap sawah, jadi kalau airnya surut, petani tidak terairi. Sehingga ini bagaimana caranya agar air bisa stabil,” kata dia.

Akses Kredit Bank

Sementara itu, Ketua Kelompok Petani KJA Ngudi Makmur, Joko Purnomo, menyampaikan terima kasih atas kedatangan Komunitas Ubah Bareng untuk mendengarkan keluhan kelompok petani KJA Waduk Cengklik Boyolali.

Ia menceritakan petani KJA di kelompoknya 100% mengawali usaha dengan modal pribadi. Belum ada bantuan dan campur tangan pemerintah kepada 38 orang anggotanya. Budi juga menjelaskan kegiatan budi daya ikan dengan karamba jaring apung telah ada sejak 2002.

“Air waduk ini hampir seluruhnya dimanfaatkan di luar wilayah kami, karena untuk pengairan, airnya justru mengalir ke daerah hilir. Warga sekitar sini hanya memanfaatkan agar bisa mencari makan di sini,” jelas dia.

Kendala yang dihadapi di musim hujan, tutur Joko, adalah adanya fenomena ikan mati massal karena tidak adanya matahari atau upwelling. Tak hanya itu, ia menyebutkan harga ikan di pasar yang fluktuatif.

Terkadang produksi ikan tinggi akan tetapi permintaan pasar sedikit hingga harga ikan rendah. Sehingga, ia memohon adanya pelatihan untuk mengatasi upwelling dan juga pengolahan hasil panen ikan.

Para petani KJA juga berharap pemerintah pusat dan daerah dapat membantu beberapa hal seperti pengerukan sedimentasi di Waduk Cengklik Boyolali. Mereka juga meminta ada subsidi pakan murah, membeli pakan dengan lokalisasi, dan akses kredit bank yang ramah.

Dari Waduk Cengklik Boyolali, Komunitas Ubah Bareng menggelar diskusi dan bermain boarding demokrasi dengan para pemuda di Omah Sehela Solo. Tema yang diambil dalam diskusi tersebut yaitu tolerasi, kesehatan, mental, dan bullying.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya