SOLOPOS.COM - Gambar politikus PKS Sragen, Dedy Endriyatno. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Mantan Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Dedy Endriyatno, menyatakan tidak pernah berkoordinasi dengan warga Sragen barat yang tergabung dalam Relawan Semut Merah Sragen untuk mendukungnya jadi calon bupati (cabup) Sragen.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengeklaim baru tahu kalau ada dukungan dari Relawan Semut Merah agar dirinya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024 mendatang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya tidak tahu kalau ada dukungan itu. Relawan Semut Merah Sragen itu siapa belum pernah ada komunikasi,” ujar Dedy saat ditemui Solopos.com di Mojomulyo, Sragen Kulon, Sragen, Jumat (15/3/2024) siang.

Kendati demikian, Dedy mengapresiasi aspirasi dan keinginan masyarakat dari Sragen barat itu. Dukungan dan dorongan untuknya maju dalam Pilkada Sragen 2024, menurut Dedy juga datang dari sejumlah kelompok yang bertemu secara langsung atau tatap muka.

“Ada beberapa kelompok, baik perseorangan, profesional, dan relawan yang datang menemui saya menyampaikan niat untuk mendukung dan mendorong maju pilkada 2024. Kami menghargai dan menghormati keinginan mereka tetapi ada proses di internal partai. Di internal PKS itu yang memutuskan nanti partai,” jelas Dedy.

Dia juga akan melihat keinginan dari masyarakat itu masif atau tidak atau hanya 2-3 kelompok. Dia belum mengambil kesimpulan tetapi selebihnya menunggu keputusan partai.

Dedy kebetulan sekarang menjabat sebagai Ketua Departemen Pemilu dan Pemilukada Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) DPP PKS.

DPP PKS pernah dua kali menggelar survei secara detail per daerah pemilihan sebelum pemungutan suara Pemilu 2024, tepatnya pada Januari 2024 lalu. Saat itu, Dedy mengaku dipangil pimpinan DPP dan memberitahukan hasil survei tersebut.

Survei itu menunjukkan PKS Sragen punya kans menang di Pilkada Sragen 2024. Kebetulan suara PKS di Sragen bertambah signifikan pada Pemilu 2024. Dedy membandingkan perolehan suara PKS di Sragen pada Pemilu 2019 sebanyak 63.000-an suara sedangkan pada Pemilu 2024 naik menjadi 80.003 suara.

Pada Pemilu 2024, PKS hanya mendapatkan lima kursi di DPRD Sragen sehingga tidak memungkinkan untuk mengusung calon bupati (cabup) atau calon wakil bupati (cawabup) sendiri. PKS harus berkoalisi dengan partai lain.

Dedy melihat komposisi perolehan kursi di DPRD Sragen menunjukkan kekuatan yang hampir imbang antarpartai. Pembentukan koalisi antarpartai di Sragen, sambungnya, tidak mudah karena komposisi perolehan kursi di DPRD Sragen hampir imbang.

“Partai pasti memiliki ego sendiri. Menyatukan visi ini akan membantu untuk menentukan koalisi. Jadi penyatuan visi itu akan memudahkan dalam membentuk koalisi terlepas dari siapa sosok yang akan diusung. Selain visi, tokoh juga menjadi faktor kunci dalam berkoalisi. Tentunya tokoh cabup-cawabup yang bisa mewakili kepentingan partai. Jadi tidak gampang membuat koalisi. Tinggal kepentingan partainya bagaimana,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya