Soloraya
Minggu, 28 Januari 2024 - 05:48 WIB

Diguyur Gerimis, Penonton Tetap Antusias Menikmati Live Music Monpers Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Acara live music keroncong dan pop Jawa di teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (27/1/2024) malam.(Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos,com, SOLO — Tembang-tembang musik keroncong modern dan pop Jawa mengalun merdu saat acara live music di teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (27/1/2024) malam. Hujan gerimis tak menyurutkan semangat para pencinta musik keroncong yang larut dalam nostalgia masa lalu.

Monumen Pers Nasional Solo kembali menghadirkan acara live music keroncong dan pop Jawa kali pertama pada 2024. Acara live music dibuka dengan penampilan kelompok musik keroncong Larasati dari SMKN 8 Solo. Meski masih belia, kelompok musik Larasati kerap tampil di berbagai event atau kegiatan.

Advertisement

Tiga penyanyi kelompok musik Larasati unjuk gigi secara bergantian. Mereka membuka penampilan dengan lagu lawas berjudul Sepasang Mata Bola. Penampilan mereka dilanjutkan dengan membawakan lagu yang diciptakan sang maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono berjudul Bengawan Solo.

Tak hanya lagu bergenre keroncong, kelompok musik Larasati juga membawakan lagu-lagu hits dengan aransemen keroncong seperti taman Jurug yang dipopulerkan oleh Didi Kempot. Grup musik yang ditunggu-ditunggu penonton akhirnya muncul. Yakni, Nusantara Swara (Nuswa) yang kental dengan musik etnik tanpa menghilangkan aransemen keroncong.

Grup musik asal Solo ini menonjolkan musik etnik daerah dengan aransemen keroncong. Hal ini tercermin dari alat musik yang dimainkan kelompok Nuswa. Selain alat musik keroncong seperti biola, gitar, cello, mereka juga memainkan kecapi yang merupakan alat musik tradisional asal Sunda.

Advertisement

Meski hujan rinntik-rintik, tak menyurutkan niat para pencinta musik keroncong dan pop Jawa untuk menonton live music bersama anggota keluarga maupun sahabat. Mereka sengaja membawa payung untuk melindungi diri dari tetesan air hujan. “Ini kali kedua, saya menonton live music keroncong di Monumen Pers Nasional Nasional. Grup musik yang tampil cukup populer di Solo,” kata Windi, warga Kelurahan Joyontakan, Pasar Kliwon, Solo.

Sembari menyantap menu makanan dan minuman wedangan secara cuma-Cuma, Windi ikut mengabadikan momen live music menggunakan gawai pribadinya. Dia terpaksa maju di depan panggung untuk merekam lebih depat penampilan grup musik Nuswa.

Para penonton tak hanya berasal dari Kota Bengawan. Tak sedikit penonton yang berasal dari luar Soloraya yang kebetulan melewati Monumen Pers Nasional Solo. Salah satunya, Iswadi, warga Kabupaten Semarang. Dia dan istrinya hendak menjemput anak di Solo dan melewati Monumen Pers Nasional Solo.

Advertisement

Lantaran penasaran, mereka akhirnya turun dari mobil dan mampir untuk menikmati lagu-lagu keroncong dan pop Jawa. “Saya kira apa, kok ramai-ramai di depan Monumen Pers Nasional Solo. Ternyata ada live music keroncong. Bagi kami yang generasi tua seolah kembali ke masa pacaran pada puluhan tahun lalu,” ujar dia.

Sementara itu, Pranata Humas Monumen Pers Nasional Solo, Lazuardi Pratama mengatakan  konsep pagelaran musik itu bakal digelar di teras Monumen Pers Nasional untuk mendekatkan dengan masyarakat maupun pengguna jalan. Ardi, sapaan akrabnya, ingin mengubah stigma lagi keroncong identik dengan kalangan orangtua.  Justru lagu keroncong yang dipadukan dengan pop Jawa bakal menyasar kawula muda

Monumen Pers Nasional terus berupaya mengenalkan beragam layanan dan membangkitkan kebudayaan Jawa lewat acara live musik keroncong pop Jawa. “Teras Monumen Pers Nasional Solo kini menjadi ruang publik dan kreativitas. Termasuk event live music keroncong pop Jawa yang digelar hampir setiap bulan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif