SOLOPOS.COM - Ketua Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum, Sumarno Lindu. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum tampil menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Boyolali 2024 dengan misi memunculkan calon kepala daerah atau bupati perubahan di luar partai penguasa saat ini, PDIP.

Uniknya, Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum diketuai Sumarno Lindu, yang tak lain merupakan mantan kader PDIP di Boyolali. Saat berbincang dengan Solopos.com, Lindu menjelaskan nama lengkapnya sebenarnya adalah Supriyan Sumarno Lindu Aji.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Akan tetapi ia lebih terkenal dengan nama Sumarno Lindu. Ia lahir di Boyolali pada 15 Mei 1970. “Saya di PDIP sudah hampir 20 tahun. Terakhir menjabat sebagai Ketua PAC Boyolali,” kata dia saat ditemui Solopos.com seusai koordinasi bersama tim 11 dan masyarakat peduli perubahan di Desa Pagerjurang, Musuk, Boyolali, Minggu (30/3/2024) malam.

Lindu memutuskan keluar dari PDIP karena menilai sudah tidak sepaham lagi dengan partai tersebut. Ia kemudian membentuk Tim 11 Boyolali Bangkit Tersenyum.

Ia berharap dengan adanya tim itu dapat mewakili masyarakat yang menginginkan perubahan di Kota Susu. Tim 11, tutur dia, bertugas menampung dan menjembatani keinginan masyarakat yang ingin ada perubahan karena tidak sepaham dengan kepemimpinan yang sekarang.

Seusai keluar dari PDIP, Lindu menjelaskan belum bergabung dengan partai mana pun. “Entah nanti ke Golkar, PKB, Gerindra, atau mana yang mau menampung saya. Yang penting bukan PDIP, itu tolong digarisbawahi,” tegas warga Gatak Kebontimun RT 003/RW 005, Kiringan, Kecamatan Boyolali, tersebut.

Mengenai pekerjaan sehari-harinya, Lindu mengaku seorang wiraswasta dengan usaha di bidang mainan atau toys dan perkebunan sawit. Semua usahanya berada di Kalimantan. Ia mengatakan sudah berwiraswasta sejak 2010.

Ia juga merupakan ayah dari anggota DPRD Boyolali 2019-2024, Dimas Febi Romadhon. Selain Dimas, Lindu memiliki dua anak lagi yang masih duduk di bangku kuliah dan kelas VII SMP. “Kalau istri satu, anak ada tiga. Tolong jangan terbalik,” candanya.

Sebelumnya saat memberikan sambutan pada pertemuan dengan tim 11, Lindu menegaskan warna merah atau PDIP adalah masa lalunya. “Intinya itu adalah bagian masa lalu yang telah kami lupakan. Jadi ini membuka lembaran baru,” kata dia.

Lindu mengakui mungkin masih ada masyarakat yang meragukan dirinya dan eks kader PDIP lainnya yang sejalan dengan masyarakat yang ingin perubahan.

“Yakinlah kami sudah bersama jenengan. Kalau dulu Mas Gibran bilang, tenang Pak Prabowo, saya sudah di sini, kalau saya, tenang para-para saya sudah tidak di sana,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya