Soloraya
Senin, 10 Juni 2024 - 11:45 WIB

Gandeng 3 Sekolah, Polres Sukoharjo Kampanyekan Keselamatan Lalu Lintas

R Bony Eko Wicaksono  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho, menjadi inspektur upacara saat kegiatan pembinaan dan penyuluhan keselamatan lalu lintas di SMAN 1 Sukoharjo, Senin (10/6/2024). (Istimewa/ Satlantas Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO–Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sukoharjo menggandeng tiga sekolah untuk mengampanyekan gerakan keselamatan lalu lintas. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang korban jiwanya didominasi generasi muda terutama kalangan pelajar.

Kegiatan pembinaan dan penyuluhan (binluh) keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran  (kamseltiblancar) lalu lintas di sekolah menyasar tiga sekolah di Sukoharjo. Ketiga sekolah itu masing-masing SMAN 1 Sukoharjo, SMKN 3 Sukoharjo, dan SMPN 7 Sukoharjo. Kegiatan itu diawali dengan upacara yang diikuti para siswa di masing-masing sekolah.

Advertisement

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan kegiatan binluh tertib berlalu lintas merupakan agenda rutin dengan sasaran elemen masyarakat, termasuk kalangan pelajar. “Tak sedikit korban kecelakaan lalu lintas merupakan kalangan pelajar. Sehingga, kegiatan binluh kamseltiblancar lalu lintas menyasar sekolah-sekolah,” kata dia, Senin (10/6/2024).

Kecelakaan lalu lintas bisa terjadi sewaktu-waktu apabila pengguna kendaraan bermotor tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Para pengguna kendaraan bermotor wajib memakai helm, sabuk pengaman, dan selalu mengecek kelengkapan kendaraan bermotor

Mayoritas kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengguna kendaraan bermotor tidak mengindahkan aturan lalu lintas. “Misalnya, tidak berhenti saat traffic light menyala merah di persimpangan jalan. Atau tidak memakai helm saat berkendara di jalan raya. Hal ini tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan pengguna jalan yang lain,” ujar dia.

Advertisement

Karena itu, Betty mengajak para generasi muda untuk membangun kesadaran untuk tertib berlalu lintas di jalan raya. Mereka bisa menjadi agen pelopor keselamatan lalu lintas guna menekan angka kecelakaan.

Kegiatan serupa tak hanya menyasar sekolah melainkan perguruan tinggi, pondok pesantren (ponpes) hingga komunitas masyarakat. “Diharapkan tidak ada lagi pelajar yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Para pelajar juga wajib mengantongi surat izin mengemudi (SIM) saat berkendara di jalan raya,” ujar dia.

Sementara itu, seorang siswa SMAN 1 Sukoharjo, Dimas, mengatakan pemahaman tertib lalu lintas harus ditanamkan kepada para siswa yang menggunakan sepeda motor ke sekolah. Mereka wajib memakai helm dan membawa dokumen kelengkapan kendaraan bermotor. Dia tak ingin kasus kecelakaan yang merenggut nyawa dari kalangan pelajar kembali terulang.

Advertisement

“Saat berkendara di jalan raya, masih banyak pengguna jalan yang ugal-ugalan. Mereka tidak menghormati pengguna jalan lainnya dan berpotensi memicu kecelakaan,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif