SOLOPOS.COM - Petugas KPU Boyolali memberikan sosialiasi mengenai Pemilu 2024 kepada warga binaan Rutan Boyolali, Kamis (11/1/2024). (Istimewa/Rutan Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Hampir separuh warga binaan Rumah Tahanan Negara atau Rutan Kelas IIB Boyolali belum masuk daftar pemilih tetap atau DPT tambahan (DPTb). Berdasarkan data terakhir tercatat ada 170 warga binaan yang masuk DPTb.

Sedangkan jumlah warga binaan Rutan Boyolali per Jumat (12/1/2024) ada 308 orang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali bakal mengecek lagi DPTb Rutan sebelum ditetapkan pada 15 Januari 2024.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan SDM KPU Boyolali, Nyuwardi, menyampaikan berdasarkan pemutakhiran data terakhir, tercatat DPTb Rutan Boyolali ada 170 orang.

Namun, pada Jumat (12/1/2024), warga binaan Rutan Boyolali ada 308 orang. Ia menyampaikan seluruh warga binaan Rutan Boyolali seharusnya masuk DPT tambahan.

“Jumlah 308 orang itu masih tentatif sampai H-30 pemungutan suara. Nanti tanggal 15 [Januari] kami cek ulang hasilnya untuk DPTb di sana,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat.

Nyuwardi menjelaskan 308 warga binaan Rutan Boyolali tersebut akan dicek kembali apakah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Terkait jumlah maksimum tempat pemungutan suara (TPS) yang hanya 300 orang sedangkan jumlah warga binaan Rutan Boyolali mencapai 308 orang, Nyuwardi mengaku enggan berandai-andai karena masih menunggu kepastian jumlah pemilih setelah 15 Januari 2024.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada Kamis (11/1/2024), KPU Boyolali menyelenggarakan sosialisasi terkait pemilu kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Boyolali. Nyuwardi menjelaskan tujuan sosialisasi itu untuk memastikan warga di lembaga pemasyarakatan tidak kehilangan hak pilih.

Selain itu, sosialisasi tersebut agar para warga binaan Rutan Boyolali tidak kaget ketika nanti tidak mendapatkan lima jenis surat suara. Ia mencontohkan pada saat sosialisasi ada warga binaan beralamat di Lampung, dia hanya akan mendapatkan surat suara untuk memilih Presiden-Wakil Presiden.

Tidak Semua Dapat 5 Surat Suara

Lalu, ada pula WBP asal Magelang yang hanya mendapatkan tiga surat suara yaitu Pilpres, DPD, dan DPRD Provinsi Jateng. “Untuk warga Boyolali bisa dapat lima jenis surat suara asalkan tinggalnya di dapil yang sama dengan Mojosongo. Semisal warga Pulisen, Kecamatan Boyolali, kan satu dapil, jadi dia dapat lima. Semisal tinggal di Juwangi kan dapilnya berbeda, jadi hanya dapat empat surat suara,” kata dia.

Selain untuk memberikan sosialisasi ke warga binaan Rutan Boyolali, Nyuwardi menjelaskan kunjungan ke KPU pada Kamis juga untuk melihat kesiapan petugas KPPS Rutan dan juga keamanan Rutan.

Ia menyampaikan untuk petugas TPS di Rutan Boyolali berasal dari kalangan sipir, akan tetapi proses seleksinya sama dengan petugas TPS lainnya. Ia juga menilai lokasi Rutan Boyolali termasuk representatif untuk melaksanakan pencoblosan pada Pemilu 2024.

“Petugas Rutan Boyolali saya sarankan untuk mengurus pindah memilih di TPS terdekat dengan Rutan agar bisa tetap menggunakan hak pilihnya,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Rutan Boyolali, Eko Bekti Susanto, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat, menyampaikan KPU Boyolali melaksanakan sosialisasi pemilu di Blok A. Saat menyampaikan sambutan, ia menyampaikan kepada warga binaan bahwa Rutan Boyolali akan memfasilitasi pelaksanaan Pemilu 2024.

Eko menjelaskan KPU pada 15 Januari 2024 akan mendata ulang atau update data warga binaan. Tujuannya untuk memberikan hak politik warga binaan secara maksimal.

“Jumlah hari ini tercatat ada 308 orang baik itu narapidana maupun tahanan. Terkait penghuni Rutan kan bisa turun-naik. Walau begitu, kami berterima kasih kepada KPU Boyolali karena kami sudah sering berkoordinasi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya