SOLOPOS.COM - Komunitas pencinta motor Vespa berangkat konvoi dari halaman GOR Giri Mandala Wonogiri, Minggu (17/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Seribuan pencinta motor Vespa berkumpul di GOR Giri Mandala Wonogiri untuk merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-26 Ikatan Skuter Wonogiri Indonesia (ISWI), Minggu (17/9/2023).

Selain itu, para pencinta motor Vespa itu juga ingin menghapus stigma negatif yang kerap dialamatkan kepada mereka serta memperkuat solidaritas di antara mereka.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Satu vespa sejuta saudara. Begitu adagium yang dipercaya dan dipegang teguh para pencinta skuter Vespa. Maka tak kaget solidaritas ‘anak vespa’ begitu kuat baik di jalanan maupun di luar jalanan.

Tak jarang pula, meski tak saling mengenal, mereka kerap saling sapa hanya karena mereka melihat atribut Vespa atau sedang mengendarai Vespa. Sayangnya, kesolidan itu kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat awam.

Anak-anak pencinta Vespa kerap mendapat stigma sebagai geng motor urakan, anarkistis, dan kere. Padahal hanya segelintir dari banyak pencinta Vespa berlaku demkian.

Atas dasar itu, para pencinta vespa yang tergabung dalam ISWI berupaya mengubah stigma negatif terhadap komunitas mereka. Melalui perayaan HUT ke-26 di GOR Giri Mandala Wonogiri, ISWI ingin memperlihatkan kepada khalayak bahwa komunitas pencinta Vespa tak selalu urakan.

Acara bertema Berscooteria Bersama Kita Bersaudara itu setidaknya diikuti seribuan pencinta Vespa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia pada Sabtu-Minggu (16-17/9/2023).

Koordinator acara HUT ke-26 ISWI, Faris Wibisono, 30, mengatakan perayaan hari jadi komunitas Vespa Wonogiri itu digelar selain untuk menunjukkan eksistensi, juga upaya untuk mengubah stigma negatif anak vespa yang urakan dan tidak taat aturan menjadi komunitas yang bermanfaat bagi sekitar.

Upaya itu dimulai dari pelarangan Vespa yang dikustomisasi secara berlebihan sehigga tidak lagi berbentuk skuter. Misalnya Vespa yang biasa disebut Vespa sampah karena membawa sampah atribut-atribut kotor.

Komitmen para pencinta Vespa itu juga dipertegas dengan kerja sama dengan Polres Wonogiri yang juga turut meramaikan sekaligus mengamankan acara. Bersama mereka, ISWI memberikan sejumlah bantuan sosial untuk mendukung penanganan stunting.

“Kami ingin membangun solidaritas yang lebih kuat di sini, dengan teman-teman Vespa Wonogiri dan luar Wonogiri,” kata Faris saat ditemui Solopos.com di GOR Giri Mandala Wonogiri, Minggu (17/9/2023).

Putaran Ekonomi dalam Ekosistem Vespa

Faris yang sudah menjadi pencinta Vespa sejak belasan tahun itu menyampaikan gelaran HUT ke-26 ISWI juga sebagai cara menghidupkan putaran ekonomi dalam ekosistem Vespa di Wonogiri.

Dia menerangkan di Wonogiri sudah terbentuk ekosistem ekonomi Vespa sudah terbentuk cukup baik. Hampir setiap kecamatan di Wonogiri sudah ada bengkel Vespa, begitu juga penyedia spare part Vespa.

Tak hanya itu, bengkel kustomisasi dan pengecatan Vespa pun sudah ada. Menurutnya, saat ini Vespa mulai digemari lagi. Permintaan Vespa kian hari kian tinggi. Maka wajar harga unit Vespa pun terkerek tinggi.

“Harga Vespa saat ini paling murah sekitar Rp5 juta sampai ratusan juta rupiah per unit bergantung seri, umur, dan nilai historisnya,” kata dia.

Kebanyakan para pencinta Vespa tidak cukup memiliki satu unit skuter produksi Italia itu. Hal itu diamini pencinta Vespa lain dari Wonogiri, Mbah Jobros, 69, yang sudah menggemari Vespa sejak tahun 1970-an.

Pria berambut panjang itu mengaku memiliki tiga Vespa dengan seri yang berbeda. “Ya bagaimana ya, saya sudah telanjur cinta dengan Vespa. Saya menemukan hal dalam Vespa yang tidak ditemukan di kendaraan lain, yaitu soal nilai,” ucap anggota Petualang Orang Tua Gila Scooter (Portugis) itu.

Dalam Vespa, lanjut Mbah Jobros, ada nilai-nilai persaudaraan, ada nilai solidaritas. “Di mana kita berada, selama ada Vespa, pasti kita saudara,” jelasnya.

Pelaku usaha jual-beli Vespa, Budi, menyatakan harga vespa sempat turun ketika isu polusi udara menguat dan ada razia emisi gas buang pada kendaraan sepeda motor belum lama ini. Tetapi saat ini harga jual Vespa kembali melambung tinggi.

“Yang lagi naik [harga] itu Vespa Excel dan Sprint,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya