SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto (tiga dari kiri) meluncurkan aplikasi Gitar Bangsa di Aula Puskesmas Gesi, Sragen, Jumat (29/9/2023) lalu. (Istimewa/Supriyadi)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 285 data desa di wilayah Kecamatan Gesi, Sragen, sudah bisa disimpan secara digital lewat aplikasi Digitalisasi Perencanaan Pembangunan Desa (Gitar Bangsa).

Aplikasi tersebut merupakan inovasi desa yang diinisiasi Camat Gesi Supriyadi dan sudah diterapkan di tujuh desa di Kecamatan Gesi. Aplikasi itu diluncurkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto di Gesi pada Jumat (29/9/2023) lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Camat Gesi, Supriyadi, kepada Solopos.com, Rabu (4/10/2023), mengungkapkan ada 285 instrumen penyimpanan data yang diakomodasi dalam aplikasi Gitar Bangsa. Dia menerangkan aplikasi itu sejalan dengan instrumen yang ada dalam penilaian predikat penyelenggaraan pemerintahan desa atau yang dikenal dengan istilah penilaian Wasana Tata Praja (WTP) Desa.

Dia menjelaskan 285 data yang dimaksud terdiri atas instrumen perencanaan desa sebanyak 139 jenis data; instrumen pengelolaan keuangan desa sebanyak 80 jenis data; dan instrumen pengelolaan aset desa sebanyak 66 jenis data.

“Jadi mulai dari perencanaan desa, pengelolaan keuangan desa, dan pengelolaan aset desa, semua dibuat dalam satu aplikasi data digital, yakni Gitar Bangsa itu. Sebelumnya pemerintah desa masih manual dalam penyimpanan data desa karena masih berupa tumpukan kertas. Dengan sistem penyimpanan secara digital maka desa sudah paperless dalam arsip desa,” ujarnya.

Supriyadi mengatakan Gitar Bangsa ini juga melengkapi aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang sekarang berbasis cash management system (CMS) di Bank Jateng. Dia mengakui aplikasi Gitar Bangsa masih berdiri sendiri belum terintegrasi dengan Siskeudes.

Dia menyampaikan untuk mengintegrasikan dua sistem tersebut harus melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Bank Jateng, dan Pemerintah Provinsi Jateng.

“Aplikasi ini memudahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam pemberian predikat penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan Perbup No. 32/2021. Penilai WTP Desa itu sudah dilaksanakan di Sragen selama dua tahun berjalan, yakni 2022 dan di 2023. WTP Desa ini juga inovasi pertama di Indonesia,” kata dia.

Dengan adanya aplikasi Gitar Bangsa, kata Supriyadi, penilaian WTP desa yang semula secara manual lewat menerjunkan tim ke desa, sekarang bisa dilaksanakan secara digital sehingga tim penilai tidak perlu datang ke desa-desa saat penilaian.

Hasil penilaian itu, jelas dia, desa dengan nilai tertinggi akan mendapatkan reward dari Bupati berupa dana pembangunan senilai Rp100 juta.

“Sementara berjalan di tujuh desa dulu di Gesi. Semoga ke depan bisa diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Sragen,” harapnya.

Sebelumnya, Sekda Sragen, Hargiyanto, berharap aplikasi Gitar Bangsa ini dapat mewujudkan fungsi pembinaan kepada pemerintah desa dan dapat mendukung digitalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa di Sragen. Dia menerangkan aplikasi ini juga dapat membantu dinas terkait dalam penilaian WTP Desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya