SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali M Said Hidayat menerima tumpeng peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 IGTKI yang dirayakan di Gedung PGRI Boyolali, Senin (27/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Insentif untuk ratusan guru TK di Boyolali direncanakan naik pada 2024 ini. Namun, berapa nilai kenaikannya maupun berapa insentif yang akan didapatkan masing-masing guru masih akan dihitung dengan menyesuaikan kemampuan anggaran Pemkab Boyolali.

Dari informasi yang diperoleh Solopos.com, pada 2023 lalu, para guru TK mendapatkan insentif Rp3,5 juta per orang. Sedangkan pada tahun ini, insentif guru TK rencananya diberikan dalam dua termin.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Termin pertama diberikan senilai Rp1,5 juta per orang sebelum Lebaran lalu. Sedangkan termin kedua rencananya diberikan pada Desember mendatang. Pemberian insentif pada Desember itu lah yang diusulkan untuk ditambah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Supana, dalam sambutannya pada acara peringatan HUT ke-74 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Boyolali di Gedung PGRI, Senin (27/5/2024), menyampaikan ucapan terima kasih kepada IGTKI karena selalu eksis, kompak, dan solid

“Kami laporkan bahwa teman-teman di IGTKI jumlahnya cukup banyak, ada 1.947 orang. Tersebar di 560 lembaga taman kanak-kanak,” ujar Supana dalam acara yang turut dihadiri Bupati Boyolali M Said Hidayat, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Ketua DPRD Boyolali Marsono, dan pejabat terkait itu.

Supana menambahkan dari jumlah lembaga TK itu, ada tiga TK negeri yaitu TK Pembina Boyolali, TK Pembina Ampel, dan TK Pembina Wonosegoro. Sisanya sebanyak 557 TK didirikan oleh yayasan swasta.

Dari 1.947 guru yang mengajar di ratusan TK itu, ada 86 guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN), 701 guru besertifikasi, dan sisanya mengabdi dilandasi loyalitas dan dedikasi yang luar biasa.

“Pengabdian panjenengan [guru TK] semua terukir di Boyolali, telah memajukan pendidikan usia dini tanpa memandang dan tanpa berpikir seberapa mendapatkan kesejahteraan. Pengabdian ini menjadi ladang ibadah,” kata dia.

Supana menjelaskan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota IGTKI, para guru TK telah mendapatkan insentif sebelum Idulfitri 2024 senilai Rp1,5 juta per orang dari Pemkab Boyolali.

“Kami [Disdikbud] mendapatkan amanah untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Namun, ada pesan berikutnya. Jadi ketika bertemu Pak Bupati, Pak Ketua DPRD, mohon di akhir tahun 2024 ada peningkatan kesejahteraan,” kata dia.

Penghargaan Atas Pengabdian

Akan tetapi, Supana menegaskan bukan nominal yang menjadi tujuan utama dari peningkatan kesejahteraan itu melainkan penghargaan atas pengabdian, dedikasi, loyalitas, dan semangat tanpa pamrih para anggota IGTKI yang luar biasa.

Lebih lanjut, dalam acara itu, Supana meminta peringatan HUT ke-74 IGTKI dijadikan ajang untuk introspeksi diri atas eksistensi organisasi selama setahun terakhir. Hal tersebut untuk menentukan sikap, langkah, dan perilaku menuju satu tahun yang akan datang menjadi IGTKI yang semakin berjaya.

Ditemui seusai acara, Supana mengatakan pada 2024, anggota IGTKI mendapatkan kesejahteraan dari APBD Boyolali. “Kami memandang dan perlu mengusulkan kepada bupati, pada anggaran perubahan, kami akan mengajukan usulan untuk peningkatan kesejahteraan bagi teman-teman IGTKI,” jelas dia.

Pada 2024 ini, ia menjelaskan insentif guru TK dikucurkan dalam dua termin. Termin pertama telah diberikan sebelum Lebaran. Sedangkan termin kedua akan diberikan pada akhir tahun namun nilai insentif untuk guru itu masih menunggu penghitungan kekuatan anggaran.

Ketua IGTKI PGRI Boyolali, Erina Verawati, berterima kasih atas insentif yang diberikan Pemkab Boyolali untuk kesejahteraan anggota IGTKI. Erina menceritakan gaji sebagian besar guru TK mulai dari Rp200.000-Rp500.000 per bulan.

Namun, guru TK bertahan dengan gaji seadanya karena keinginan yang tulus untuk mengajar generasi muda. Ia menjelaskan beberapa tahun ini Pemkab Boyolali juga telah menambah insentif untuk anggota IGTKI.

Erina mengatakan guru TK berstatus ASN memperoleh gaji dari Pemkab Boyolali. Lalu guru tesertifikasi memperoleh tunjangan setiap tiga bulan dari pemerintah pusat. Nilainya berbeda-beda antara Rp1,5 juta-Rp3,7 juta per orang per bulan.

“Pada 2023 kami mendapat insentif Rp3,5 juta [per orang]. Pada 2024 ini, THR sudah diterima Rp1,5 juta, nanti Desember akan menerima kembali hanya jumlahnya belum tahu. Ini yang menerima yang nonsertifikasi dan non-ASN,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Said menyambut baik permohonan agar ada peningkatan insentif guru TK di Boyolali pada 2024. Ia meminta Kepala Disdikbud Boyolali, Supana, untuk menghitung terlebih dahulu kebutuhan dan kekuatan anggaran untuk memenuhi permohonan tersebut.

Said juga berterima kasih kepada para guru TK dan mengapresiasi anggota IGTKI yang telah memberikan pendidikan karakter pada generasi penerus Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya